Find Us On Social Media :

Google Bajak Insinyur OpenAI Kembangkan AI Studio dan AI Gemini

By Adam Rizal, Selasa, 9 April 2024 | 11:00 WIB

Ilustrasi Google AI

Logan Kilpatrick telah memimpin hubungan pengembang di OpenAI selama satu setengah tahun terakhir. Ia bertugas mendukung pengembang yang menggunakan OpenAI API dan ChatGPT. Baru-baru ini Google dan para eksekutifnya termasuk Sundar Pichai dan Jeff Dean mengundang Logan Kilpatrick untuk bergabung dengan proyek AI Google.

Sekarang, Logan telah mengumumkan di Twitter bahwa ia telah meninggalkan OpenAI dan bergabung dengan Google untuk memimpin produk Google AI Studio dan mendukung Gemini API. Sebagai Advokat Pengembang Senior di OpenAI, Logan telah membantu ribuan pengembang menciptakan produk luar biasa, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi Google AI seperti dikutip Gizmochina.

Google sedang mencari talenta baru untuk memperkaya tim mereka di berbagai bidang, dan Logan siap untuk berbicara dengan pengembang yang sedang membuat hal-hal menarik. Reaksi umum terhadap keputusan Logan bergabung dengan Google adalah bahwa Google AI akan mendapat manfaat dari penambahan ini. 

Reaksi rata-rata dari orang-orang seputar Logan Bergabung dengan Google adalah bahwa Google AI akan mendapat manfaat dari penambahan ini. Brain Solis, Kepala Inovasi Global di ServiceNow mengucapkan selamat kepadanya dan menyebut ini sebagai "kemenangan besar bagi Google".

Sebelum berada di OpenAI, Logan magang di NASA selama lebih dari 3 tahun, melakukan magang penelitian analisis data perangkat lunak, proyek Akademi Luar Angkasa, dan magang rekayasa perangkat lunak. Ia juga bekerja di Apple selama 1 tahun 8 bulan sebagai insinyur perangkat lunak dan insinyur machine learning terapan.

Dibajak Microsoft

Mustafa Suleyman, salah satu tokoh penting dibalik inovasi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Google Gemini, telah bergabung dengan Microsoft untuk memimpin pengembangan platform AI Copilot. 

Suleyman, yang sebelumnya terlibat dalam pengembangan AI di Google, kini akan menjabat sebagai CEO Microsoft AI di bawah kepemimpinan CEO Microsoft, Satya Nadella. Suleyman adalah salah satu pendiri DeepMind, sebuah startup AI yang menjadi anak perusahaan Google sejak tahun 2014. 

"Saya sangat mengagumi Suleyman sebagai pembuat produk dengan visi besar dan pembangun tim yang berani mengejar misi berani," kata Satya Nadella (CEO Microsoft).

DeepMind telah memimpin penelitian AI di Google dan hasil pengembangannya telah menarik perhatian luas dari media dan komunitas akademik. Teknologi AI hasil pengembangan DeepMind juga menarik perhatian media dan komunitas akademisi, misalnya lewat publikasi di jurnal Nature.

Meskipun DeepMind berhasil, Elon Musk mendirikan OpenAI sebagai respons terhadap dominasi Google dalam bidang AI. Menariknya, OpenAI sekarang memiliki keterkaitan dengan Microsoft, yang telah menggunakan teknologi dari OpenAI dan menanamkan investasi besar di perusahaan tersebut.

Suleyman meninggalkan Alphabet, perusahaan induk Google, sejak tahun 2022 dan kemudian mendirikan startup Inflection AI. Karen Simonyan, rekan pendiri Suleyman, juga akan bergabung dengan Microsoft AI sebagai Kepala Peneliti. Microsoft AI akan fokus pada pengembangan Copilot, serta teknologi AI yang akan diimplementasikan dalam berbagai produk Microsoft termasuk Windows dan mesin pencari Bing.

Selain itu, riset dan pengembangan produk AI untuk konsumer juga akan menjadi fokus Microsoft AI. Sementara itu, pendiri DeepMind lainnya, Demis Hassabis, tetap bekerja di Google. Google sendiri sedang menghadapi beberapa masalah dengan produk AI mereka, termasuk isu bias di chatbot Gemini dan teknologi pencipta gambar yang kontroversial.

"Saya kenal Mustafa sudah beberapa tahun dan sudah lama mengagumi dirinya sebagai pendiri DeepMind dan Inflection, seorang dengan visi besar, pembuat produk, dan pembangun tim pionir yang mengejar misi berani," kata Nadella dalam memo internal kepada pegawai Microsoft.

Baca Juga: Dapat Menjadi 'Bom Atom' Terbaru, Indonesia Harus Menguasai AI

 Baca Juga: Fitur Terbaru ini Tingkatkan Akurasi ChatGPT dalam Berikan Informasi