Meta akan meningkatkan pemberian label kepada konten-konten buatan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Meta memperkenalkan lencana "Made with AI" ke berbagai konten video, audio, dan gambar mulai bulan Mei.
Langkah ini diambil setelah adanya keputusan Dewan Pengawas terkait konten yang diedit secara jahat, yang menunjukkan Presiden Joe Biden dalam konteks yang salah. Meskipun Meta tidak menghapus konten tersebut, Meta akan menambahkan label dan konteks tambahan untuk mengatasi media yang dimanipulasi.
"Jadi kami akan menyimpan konten ini di platform kami sehingga kami dapat menambahkan label dan konteks. Jika kami menentukan bahwa gambar, video, atau audio yang dibuat atau diubah secara digital memiliki risiko yang sangat tinggi untuk menipu publik, kami dapat menambahkan label yang lebih menonjol sehingga orang memiliki lebih banyak informasi dan konteks," kata Meta seperti dikutip Engadget.
Meta juga akan memberikan label kepada konten yang juga ditandai oleh pemeriksa fakta. Meta berencana untuk berhenti menghapus konten yang murni berdasarkan pelanggaran terhadap kebijakan video yang dimanipulasi pada bulan Juli.
Meskipun, Meta memperkuat transparansi, Meta tetap akan menghapus konten yang melanggar kebijakan mereka terkait campur tangan pemilih, intimidasi, kekerasan, atau kebijakan lain dalam Standar Komunitas mereka. Dewan Pengawas menyambut baik langkah ini dan akan meninjau implementasinya di masa mendatang.
"Kami akan menghapus konten, terlepas dari apakah konten tersebut dibuat oleh AI atau seseorang, jika konten tersebut melanggar kebijakan kami terhadap campur tangan pemilih, intimidasi dan pelecehan, kekerasan dan hasutan, atau kebijakan lain dalam Standar Komunitas kami," katanya.
Dewan Pengawas mengatakan kepada Engadget dalam sebuah pernyataan bahwa mereka senang Meta menerima rekomendasinya. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan meninjau implementasi perusahaan dalam laporan transparansi di masa mendatang.
Berprilaku Rasis
Penelitian terbaru menyoroti kemampuan generator AI Meta yang rasis dan bias saat diminta menghasilkan gambar individu dari berbagai ras. Hasil dari generator AI Meta ini dianggap cenderung memihak pada satu ras tertentu. Alat generator AI Meta itu masih mengalami kesulitan dalam menghasilkan gambar dua orang dengan latar belakang ras yang berbeda secara akurat.
Berbagai percobaan dengan prompt seperti "pria Asia dan teman keturunan Kaukasoid," "pria Asia dan istri kulit putih," serta "wanita Asia dan suami kulit putih" menghasilkan gambar yang tidak sesuai dengan harapan, seringkali hanya menampilkan individu dengan ras Asia.
Selain itu, ketika diminta untuk menggambar individu Asia, AI cenderung menghasilkan gambar yang lebih mewakili ras Asia Timur, kecuali jika spesifikasi yang lebih jelas diberikan untuk individu dari Asia Selatan. Selain itu, pria Asia sering digambarkan lebih tua daripada seharusnya, sementara wanita Asia terlihat lebih muda.
Meskipun demikian, Meta belum memberikan tanggapan yang jelas terkait masalah ini. Dalam prinsipnya, kualitas gambar yang dihasilkan oleh generator AI sangat dipengaruhi oleh data pelatihan yang digunakan. Semakin bervariasi data yang digunakan untuk melatih model bahasa, semakin akurat pula hasil gambar yang dihasilkan. Kritik terhadap bias dalam generator AI Meta menyoroti pentingnya perbaikan dan pengembangan lebih lanjut agar hasil yang dihasilkan lebih sesuai dengan harapan pengguna.
Fitur Chatbot AI
WhatsApp sedang menguji integrasi fitur Chatbot Ask Meta AI di kotak pencarian. Informasi itu pertama kali diungkapkan oleh WABetaInfo yang memungkinkan pengguna dapat mengajukan pertanyaan kepada Meta AI melalui kotak pencarian WhatsApp.
Pengguna tidak perlu lagi membuka obrolan terpisah dengan Meta AI, cukup dengan mengetikkan pertanyaan mereka di kotak pencarian dan menunggu jawaban. Selain itu, WhatsApp juga menyajikan saran pertanyaan dalam bentuk bubble di bawah hasil pencarian, memudahkan pengguna untuk memilih pertanyaan dan melihat jawabannya langsung di bawahnya.
Tentunya Integrasi Meta AI itu menjadi cara yang efisien bagi pengguna WhatsApp untuk mendapatkan informasi dan bantuan tanpa harus meninggalkan aplikasi pesan. Meskipun fitur ini saat ini hanya tersedia di versi beta WhatsApp untuk Android, belum jelas apakah akan tersedia juga di iOS dan kapan akan dirilis ke versi publik.
Sementara itu WhatsApp juga akan memperkenalkan fitur transkripsi pesan suara ke platform Android setelah sebelumnya hadir di iOS selama satu tahun. Informasi itu diungkapkan laporan dari TheSpAndroid yang merujuk kepada Android Headlines, yang menemukan potongan kode terkait dalam APK.
Proses penggunaan fitur itu akan membutuhkan pengunduhan data tambahan sebesar 150MB, seperti yang diungkapkan dalam kode tersebut. Fitur pesan suara telah menjadi bagian integral dari WhatsApp, memungkinkan pengguna untuk dengan cepat dan mudah mengirim pesan tanpa harus mengetik.
Namun, adakalanya penerima pesan mengalami kesulitan dalam mendengar pesan tersebut secara jelas, sehingga kehadiran fitur transkripsi dianggap sangat bermanfaat. Transkripsi WhatsApp, yang telah tersedia di iOS sejak Mei 2023, mengubah pesan suara menjadi teks dengan menggunakan teknologi pengenalan suara pada perangkat.
Sebagai contoh, pengguna iOS harus mengaktifkan panggilan bangun "Hey Siri" agar fitur ini berfungsi. Fitur itu bekerja dengan cara mendengarkan pesan suara dan menghasilkan versi tertulis dari pesan tersebut dengan sebaik mungkin seperti dikutip Android Headlines.
Seperti fitur lainnya di WhatsApp, transkripsi pesan suara ini juga didukung oleh enkripsi end-to-end, memungkinkan pengguna untuk membaca pesan sebelum memutarnya, serta membantu ketika mereka berada di lingkungan di mana mendengarkan pesan suara tidak memungkinkan.
Meskipun transkripsi pesan suara bukanlah hal baru, rival WhatsApp seperti Telegram juga telah menghadirkan fitur serupa, namun dengan batasan penggunaan bagi pengguna yang tidak membayar. Selain itu, Google Messages juga telah memiliki fitur transkripsi pesan suara. Kehadiran fitur transkripsi WhatsApp di Android diharapkan akan meningkatkan daya saing platform ini terhadap pesaingnya.
Sebagaimana yang dicatat oleh TheSpAndroid, fitur ini kemungkinan akan diakses melalui menu Pengaturan > Obrolan, serupa dengan yang ada di iOS. Dengan adanya pembaruan ini, pengguna WhatsApp di Android dapat menikmati pengalaman yang lebih baik dalam menggunakan aplikasi tersebut.
Baca Juga: Google Hadirkan AI Gemini di Android Studio, Bantu Pembuatan Coding
Baca Juga: Spotify Kenalkan Fitur Pembuat Daftar Lagu AI Playlist, Ini Fungsinya