- chatbot untuk meniru komunikasi dengan penutur asli dalam kehidupan nyata
- tes penempatan (placement test) untuk menentukan tingkat keterampilan seorang pembelajar
- pengingat proaktif untuk mengingatkan pembelajar untuk memulai pelajaran
- pelajaran khusus untuk menyesuaikan tingkat kesulitan latihan untuk pembelajar tertentu.
2. Babbel
Bagi yang ingin belajar bahasa Jerman, bisa mencoba Babbel. Meraup pendapatan sebesar US$129 juta pada tahun 2020 dan memiliki jumlah pengguna lebih dari 20 juta, Babbel menawarkan kursus dalam 14 bahasa. Pada tahun 2016, Fast Company mengakui Babbel sebagai perusahaan paling inovatif dalam pendidikan.
Pembelajaran Babbel berfokus pada situasi kehidupan nyata dengan menawarkan dialog interaktif. Aplikasi ini juga menyediakan review session yang disusun sedemikan rupa sehingga akan memperkuat materi yang telah dipelajari sebelumnya dalam konteks baru.
Fitur kecerdasan buatan yang digunakan oleh Busuu meliputi:
- teknologi pengenalan ucapan (speech recognition) untuk belajar pengucapan yang benar
- aktivitas pembelajaran yang dipersonalisasi untuk melibatkan pembelajar
- alat manajemen ulasan (review manager tool) untuk meningkatkan retensi pengetahuan berdasarkan metode spaced repetition.
3. Rosetta Stone
Aplikasi ini dilaporkan memiliki pendapatan lebih dari US$101 juta dan lebih dari 515 ribu pelanggan hingga tahun 2023 lalu.
Membantu pengguna untuk mempelajari 30 bahasa, Rosetta Stone menggunakan TruAccent speech engine untuk memastikan pengguna mendapatkan artikulasi yang tepat dan menggunakan gambar, teks, serta suara untuk mengajarkan kata-kata dan tata bahasa dengan metode spaced repetition.
Perusahaan ini juga berkolaborasi dengan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk mengembangkan versi militer khusus bahasa Arab. Tujuannya adalah membantu pasukan AS di Timur Tengah mempelajari bahasa Arab untuk percakapan dan frasa yang penting dalam situasi militer.
Fitur AI pada aplikasi ini adalah:
- speech recognition untuk menganalisa pengucapan kata-kata baru dan memberikan umpan balik instan kepada pembelajar
- real-time objects recognition untuk mendeteksi objek di sekitar pembelajar dan belajar kata-kata baru.
4. Busuu
Busuu, perusahaan Spanyol dengan kantor pusat di London, meraup pendapatan lebih dari $40 juta pada 2020. Perusahaan ini menyediakan kursus daring dalam 12 bahasa dan juga melalui aplikasi untuk lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia.
Busuu menggabungkan konten pembelajaran yang didukung AI, interaksi antarpengguna, dan one-to-one live tutoring dengan guru-guru profesional untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Busuu juga memiliki solusi khusus untuk organisasi, seperti universitas dan bisnis, dengan kursus yang dipersonalisasi. Busuu juga terlibat dalam inisiatif teknologi seperti Google Home Assistant, aplikasi VR, dan tes pemahaman di Amazon Alexa.