Find Us On Social Media :

Strategi SPS Cegah Kebocoran Data Pengguna dan Serangan Ransomware

By Adam Rizal, Sabtu, 27 April 2024 | 19:20 WIB

COO Sembilan Pilar Semesta (SPS) Younes Rezzouki

Kasus kebocoran data dan Ransomware masih banyak terjadi di tanah air. Hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah untuk menanggulangi agar tidak terus bertambah. Dari data Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) sejak Januari hingga Juni 2023 tercatat ada 35 kasus kebocoran data. Jumlah tersebut melampaui banyaknya kasus kebocoran data yang terjadi setiap tahun, sejak 2019-2021.

Sedangkan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan serangan ransomware sebanyak 966.533 di 2023. COO Sembilan Pilar Semesta (SPS) Younes Rezzouki menjelaskan serangan Siber terjadi akibat tiga pilar keamanan siber yang tidak seimbang. Banyak kasus terjadi kata Younes, karena perusahaan tidak di dukung oleh tenaga ahli profesional.

"Bisa juga tenaga ahlinya sudah professional namun masih menggunakan opensource dan proses standard compliancenya masih lemah," jelas Younes dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).

Younes menjelaskan perusahaan biasanya tidak punya tiga pilar keamanan siber yang seimbang. Younes menyebutkan tiga pilar tersebut adalah SDM profesional, teknologi yang memadai, lalu proses yang patuh terhadap standard dan regulasi.

"Jadi Managed security services yang ditawarkan SPS menjamin ketenangan pikiran para klien dalam menghadapi cyber crime. Karena SPS memberikan 3 pilar cybersecurity yang seimbang," ungkap Younes.

Layanan keamanan yang ditawarkan SPS selaras guna menjamin keseimbangan "CIA triad" dan menggunakan "3 pillars of Cybersecurity" yaitu : CiA triad---------------1) Confidentiallity = menjamin data milik klien diamankan dan dirahasiakan2) Integrity = menjamin data terlindungi dengan baik dengan akses aman yang terenkripsi3)Availability = menjamin data akan selalu tersedia dengan dukungan disaster recovery system

3 pillars of Cybersecurity---‐---‐--------------------------------1) People = menyediakan tenaga ahli cybersecurity professional dengan sertifikasi taraf internasional yang mencakup red team (offensive) , blue team (defensive), dan yellow team (DevSecOps).

2) Technology = menggunakan teknologi-teknologi ternama dan mutakhir salam mensupport pelayanan seperti Stellar Cyber Open XDR, Tehtris XDR AI Platform, Ridge Security AI based security validation, SOCRadar Extended Threat Intelligence, dan Krontech single platform PAM with Data Masking.

3) Process = proses yang jalankan patuh terhadap berbagai macam standard & compliance seperti ISO27001, GDPR, PCI-DSS, INDI4.0, dan regulasi lokal seperti POJK dan UU PDP.

Baca Juga: Cegah Kejahatan Siber, Alfa Siber Teknologi Hadirkan AI TEHTRIS XDR