Di kala saham Microsoft dan Alphabet (Google) tumbuh berkat AI, nilai saham Apple justru turun 5 persen sepanjang tahun ini karena lesunya permintaan iPhone dan sikap perusahaan yang tidak jelas dalam pengembangan AI. Karena itu, Apple mengejar ketinggalan saat perusahaan teknologi lain sudah berlomba-lomba mengembangkan AI sejak tahun lalu.
Apple memperkenalkan perangkat iPad Pro terbaru dengan chip M4 yang mampu menjalankan kinerja artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang lebih unggul. Chip AI Apple itu menghadirkan Neural Processing Unit (NPU) yang lebih besar. NPU adalah bagian dari chip yang secara spesifik dirancang untuk menyokong fitur-fitur AI.
"Dengan performa seperti ini, neural engine dan M4 lebih perkasa dibanding NPU pada PC AI yang tersedia di pasaran saat ini," kata VP Platform Architecture Apple, Tim Millet, dikutip dari Reuters.
Sayangnya, banyak pihak pesimistis dengan kemampuan AI pada chipset Apple M4 karena dinilai kurang mampu bersaing. Saat ini ada beberapa fitur AI yang sudah diperkenalkan Apple. Misalnya membantu memperbesar gambar pengguna secara otomatis selama panggilan video. Namun, fitur-fitur itu dinilai belum cukup 'wow' untuk memamerkan AI yang layak bersaing dan memicu minat beli masyarakat.
"Apakah cukup bagi masyarakat untuk melihat (AI Apple di iPad Pro) dan membelinya? Mungkin tidak," kata Mikako Kitagawa, analis di Gartner.
Senior analis Investing.com, Thomas Monteiro mengatakan biasanya Apple memanfaatkan iPad untuk mencoba teknologi baru. Sebab risikonya lebih rendah ketimbang produk-produk andalan seperti iPhone dan Mac.
"Menurut saya tujuan utama Tim Cook dalam peluncuran iPad baru bukan untuk mengatasi masalah rendahnya penjualan. Namun, untuk menancapkan dasar dari produk-produk selanjutnya yang lebih baik dan inovatif," ia menjelaskan.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas SDM, Kominfo Dorong Riset dan Pengembangan AI