Find Us On Social Media :

Meski Kinerjanya Lemah, Apple Tetap Pakai M2 Ultra Jalankan Server AI

By Adam Rizal, Senin, 13 Mei 2024 | 09:30 WIB

Apple M2 Ultra

Apple menggunakan chipset M2 Ultra untuk menjalankan server AI-nya daripada  menggunakan akselerator AI bertenaga GPU dari NVIDIA. Server AI Apple itu bertugas untuk mengelola fitur-fitur AI berbasis cloud di iPhone di masa depan.

Kebijakan Apple itu terkesan tidak efisien dan populer karena performa chip AI M2 Ultra jauh dibawah dari GPU NVIDIA. Sebagai perbandingan, chipset Apple M2 Ultra memiliki performa AI 31,6 TOPS dibandingkan dengan NVIDIA GeForce RTX 4090 yang memiliki performa AI hingga 1.321 TOPS. Artinya, diperlukan lebih dari 41 M2 Ultra untuk dapat mencapai angka tersebut.

Alasan utama Apple menggunakan M2 Ultra yang lebih lemah karena pertimbangan perlindungan data. Meskipun demikian, Apple sedang mengembangkan chip AI yang lebih bertenaga dan menandakan bahwa penggunaan M2 Ultra mungkin hanya sementara.

Apple bakal menambahkan beragam fitur AI ke sistem operasi iOS 18 generasi berikutnya untuk iPhone. Hebatnya, fitur-fitur AI Apple itu mampu beroperasi tanpa internet alias on-device. Sedangkan, fitur AI lainnya yang  lebih canggih akan berbasis cloud. Nantinya, fitur-fitur AI itu mampu melakukan generate gambar atau merangkum dokumen yang lebih panjang.

Kurang Greget

Di kala saham Microsoft dan Alphabet (Google) tumbuh berkat AI, nilai saham Apple justru turun 5 persen sepanjang tahun ini karena lesunya permintaan iPhone dan sikap perusahaan yang tidak jelas dalam pengembangan AI. Karena itu, Apple mengejar ketinggalan saat perusahaan teknologi lain sudah berlomba-lomba mengembangkan AI sejak tahun lalu. 

Apple memperkenalkan perangkat iPad Pro terbaru dengan chip M4 yang mampu menjalankan kinerja artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang lebih unggul. Chip AI Apple itu menghadirkan Neural Processing Unit (NPU) yang lebih besar. NPU adalah bagian dari chip yang secara spesifik dirancang untuk menyokong fitur-fitur AI.

"Dengan performa seperti ini, neural engine dan M4 lebih perkasa dibanding NPU pada PC AI yang tersedia di pasaran saat ini," kata VP Platform Architecture Apple, Tim Millet, dikutip dari Reuters.

Sayangnya, banyak pihak pesimistis dengan kemampuan AI pada chipset Apple M4 karena dinilai kurang mampu bersaing. Saat ini ada beberapa fitur AI yang sudah diperkenalkan Apple. Misalnya membantu memperbesar gambar pengguna secara otomatis selama panggilan video. Namun, fitur-fitur itu dinilai belum cukup 'wow' untuk memamerkan AI yang layak bersaing dan memicu minat beli masyarakat.

"Apakah cukup bagi masyarakat untuk melihat (AI Apple di iPad Pro) dan membelinya? Mungkin tidak," kata Mikako Kitagawa, analis di Gartner.

Senior analis Investing.com, Thomas Monteiro mengatakan biasanya Apple memanfaatkan iPad untuk mencoba teknologi baru. Sebab risikonya lebih rendah ketimbang produk-produk andalan seperti iPhone dan Mac.

"Menurut saya tujuan utama Tim Cook dalam peluncuran iPad baru bukan untuk mengatasi masalah rendahnya penjualan. Namun, untuk menancapkan dasar dari produk-produk selanjutnya yang lebih baik dan inovatif," ia menjelaskan.

Baca Juga: Google Hadirkan Fitur AI

 Baca Juga: Google DeepMind Pakai AI Generatif Kembangkan Solusi Industri Medis