Salah satu pendiri OpenAI, Ilya Sutskever, memutuskan mundur dari OpenAI. Posisi Ilya saat ini sebagai Chief Scientist OpenAI akan digantikan oleh Jakub Pachoki yang sebelumnya menjabat sebagai Director of Research.
Ilya mengumumkan pengunduran dirinya melalui sebuah tweet di Selasa (14/5) pukul 18.00 waktu setempat. Ilya mengaku akan mengalihkan fokusnya ke sebuah pekerjaan lain, meski belum mengungkapkannya secara detail.
Mundurnya Ilya kali ini tidak sedramatis kejadian yang terjadi November 2023 lalu. Kala itu, Sam Altman (CEO OpenAI) dipecat oleh manajemen OpenAI karena dianggap tidak transparan dalam melakukan komunikasi. Namun pemecatan itu ditentang seluruh karyawan OpenAI, yang membuat kondisi berbalik. Sam Altman dikembalikan sebagai CEO, sementara seluruh manajemen (termasuk Ilya) mundur dari jabatannya.
Ketegangan baru berakhir setelah Ilya dipekerjakan kembali oleh OpenAI. Meski begitu, Ilya dikabarkan tidak lagi terlibat di kegiatan operasional.
Rumor menyebut, Ilya dan Altman memiliki perbedaan visi mengenai arah pengembangan teknologi AI. Ilya cenderung sangat hati-hati dalam mengembangkan AI, terutama menjaga dampak AI terhadap peradaban manusia. Sementara Altman tergolong sosok yang agresif dan berani mengambil risiko dalam mengembangkan AI.
Sementara dalam pernyataannya, Sam Altman mengaku pengunduran diri Ilya membuat OpenAI kehilangan sosok penting. “OpenAI tidak akan ada tanpa kontribusi dari seorang Ilya Sutskever,” ungkap Altman.
Siapa Itu Ilya Sutskever
Ilya memang sosok penting di perjalanan OpenAI. Ia adalah satu dari sepuluh peneliti yang terlibat dalam pendirian OpenAI di tahun 2015. Sebelumnya, Ilya bekerja sebagai peneliti di Google Brain, divisi Google yang fokus pada pengembangan AI.
Di OpenAI, Pria lulusan University of Toronto ini terlibat di penelitian terdepan dunia AI, termasuk pengembangan Natural Language Processing (NLP) dan reinforcement learning. Tahun lalu, Ilya mendirikan tim Super Alignment di dalam OpenAI yang bertugas memastikan AI di masa depan tidak akan menimbulkan kerugian bagi umat manusia.
Yang menarik, Sam Altman juga posting di Twitter/X terkait pengunduran diri Ilya. Di tweet tersebut, Sam terlihat menggunakan huruf kapital di setiap awal kalimat. Hal ini berbeda dengan tweet sebelumnya yang selalu abai dengan penggunaan huruf kapital tersebut.
Dugaan pun muncul kalau Sam Altman menggunakan ChatGPT untuk membuat tweet tersebut. Yang kemudian memunculkan dugaan lain, kalau Sam sebenarnya tidak terlalu emosional dalam menanggapi kepergian Ilya.
Baca juga: Mengenal ChatGPT-4o, versi ChatGPT terbaru dari OpenAI