Korea Trade Investment Promotion Agency (Kotra) menyelenggarakan Korea-Indonesia Smart City Roadshow pada 16 Mei 2024. Bertempat di Jakarta, konsep utama acara ini adalah mempertemukan penyedia solusi smart city asal Korea dengan beberapa pemerintah daerah serta pengembang swasta di Indonesia. Harapannya, akan tercipta kerjasama saling menguntungkan antar semua pihak dalam mendukung pengembangan smart city di Indonesia.
Menurut Kim Heesu (Deputy Director Kotra), ada 13 perusahaan asal Korea Selatan yang mengikuti roadshow ini. Ketiga belas perusahaan ini terbagi atas tiga kelompok solusi, yaitu smart infrastructure management, smart lighting, serta smart urban resilience.
Di area smart infrastructure management, hadir perusahaan Korea Selatan seperti Simple Bit, Angleswing, Mings PM, Navys Technology, serta Movement Inc. “Solusi yang ditawarkan meliputi construction management solution, jadi mulai dari planning, status konstruksi, sampai mendapatkan data saat konstruksi tersebut beroperasi,” ungkap Kim Heesu.
Sementara di area smart lighting, solusi yang dihadirkan meliputi sistem cerdas berbasis penerangan jalan. “Jadi sistem ini bukan cuma memberikan pencahayaan yang dibutuhkan sebuah kota, namun juga mengumpulkan informasi dari sekitarnya,” ungkap Kim Heesu. Contohnya bagaimana sistem penerangan jalan ini bisa ditambahkan CCTV untuk mendeteksi jumlah kendaraan yang lewat atau mendeteksi kecelakaan yang terjadi.
Sedangkan kelompok smart urban resilience pada dasarnya menawarkan solusi untuk menjawab permasalahan kota. Contohnya sistem yang mendeteksi secara dini potensi banjir, kualitas udara, serta kedaruratan.
Kesamaan Tantangan
Acara ini sendiri berhasil menjembatani sekitar 80 pertemuan antara penyedia solusi dan 38 institusi, termasuk Pemerintah Kota Tangerang, Jakarta, dan perusahaan seperti Hutama Karya dan Wijaya Karya. Pertemuan ini juga menghasilkan empat Nota Kesepahaman (MoU) untuk kerja sama teknis antara Perusahaan Korea dan Indonesia, satu Perjanjian Kerahasiaan (NDA), serta satu Pernyataan Minat antara perusahaan Korea dan Pemerintah Kota Banda Aceh.
Menurut Kim Heesu, keberhasilan ini tidak lepas dari solusi inovatif yang ditawarkan perusahaan Korea Selatan terkait smart city. “Jika dilihat, 90% penduduk Korea Selatan saat ini bermukim di kawasan perkotaan. Hal ini membuat kami memiliki pengalaman panjang dalam memanfaatkan teknologi digital untuk menjawab permasalahan warga,” ungkap Kim Heesu.
Selain itu, solusi yang ditawarkan perusahaan Korea Selatan sudah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Yang tak kalah penting, solusi perusahaan Korea Selatan memiliki harga kompetitif dibanding solusi dari negara lain.
Sebenarnya, saat ini sudah banyak solusi smart city perusahaan Korea Selatan yang diimplementasikan di Indonesia. Contohnya sistem PJU (Penerangan Jalan Umum) Kota Madiun yang menggunakan solusi Ecolant (yang juga hadir di roadshow kali ini). Sistem penerangan jalan Ecolant ini disebut berhasil menurunkan konsumsi listrik serta biaya operasional karena dapat dikelola dari jarak jauh.
Contoh lain adalah kerjasama Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Ese Co. Kerjasama tersebut meliputi pembangunan sistem manajemen bencana seperti banjir dan tanah longsor.
"Kami berharap, solusi dari perusahaan Korea Selatan dapat dimanfaatkan untuk mendorong perwujudan smart city di Indonesia," tambah Kim Heesu.