Find Us On Social Media :

Sukses Kembangkan HBM, Pabrikan Chip China Produksi Chip AI Canggih

By Adam Rizal, Minggu, 19 Mei 2024 | 09:30 WIB

Ilustrasi artificial intelligence (AI)

Dua pabrikan chip asal China sedang memproduksi semikonduktor memori bandwidth tinggi (HBM) untuk chipset artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kemajuan dalam produksi HBM itu adalah langkah signifikan bagi China untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok asing. 

Apalagi Amerika Serikat (AS) terus memberikan sanksi dagang ke China dan membuat hubungan kedua negara itu terus memburuk. Menurut tiga sumber Reuters, CXMT, produsen chip DRAM terkemuka di China mengembangkan sampel chip HBM bersama perusahaan pengemasan dan pengujian chip, Tongfu Microelectronics. Sampel tersebut telah diperlihatkan kepada klien.

Sementara itu perusahaan Qichacha menunjukkan bahwa Wuhan Xinxin sedang membangun pabrik yang mampu memproduksi 3.000 wafer HBM 12 inci per bulan, dengan konstruksi dimulai pada Februari tahun ini. CXMT dan perusahaan chip China lainnya juga rutin bertemu dengan perusahaan peralatan semikonduktor dari Korea Selatan dan Jepang untuk membeli peralatan guna mengembangkan HBM.

Para sumber ini tidak berwenang berbicara secara publik dan memilih anonim. CXMT dan Tongfu Microelectronics tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Wuhan Xinxin dan perusahaan induknya juga tidak memberikan komentar. Induk Wuhan Xinxin, yang juga merupakan induk dari spesialis memori NAND YMTC, menyatakan tidak memiliki kemampuan memproduksi HBM secara massal.

Baik CXMT maupun Wuhan Xinxin adalah perusahaan swasta yang mendapat dana pemerintah daerah untuk mengembangkan teknologi semikonduktor, seiring upaya China mengembangkan sektor chipnya.Secara terpisah, Huawei yang dianggap AS sebagai ancaman keamanan nasional dan dikenai sanksi berencana memproduksi chip HBM2 dengan perusahaan domestik lainnya pada 2026, menurut salah satu sumber dan orang yang mengetahui hal tersebut.

The Information melaporkan bahwa kelompok perusahaan yang dipimpin Huawei bertujuan memproduksi HBM, termasuk Fujian Jinhua Integrated Circuit, yang juga berada di bawah sanksi AS. Huawei menolak berkomentar, dan tidak jelas dari mana mereka akan mendapatkan HBM. Fujian Jinhua juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Tantang ChatGPT, Google Pamerkan Inovasi AI dalam Google I/O 2024

 Baca Juga: Saingi ChatGPT, AI Google Gemini 1.5 Flash Lebih Cepat dan Ringan