Find Us On Social Media :

Meski Jaringannya Cepat, Ini Kelemahan Pasang Internet Starlink

By Adam Rizal, Senin, 20 Mei 2024 | 13:00 WIB

Starlink diprediksi untung besar karena jumlah pengguna yang semakin banyak

CEO SpaceX Elon Musk resmi meluncurkan layanan internet Starlink di Bali kemarin yang menandakan layanan Internet super cepat itu resmi beroperasi di Indonesia. PT Starlink Services Indonesia (SSI)  menawarkan paket layanan Internet satelit berbasis satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) dengan tarif termurah Rp750.000 per bulan. 

Starlink mengeklaim kecepatan Internetnya  mencapai 300 Mbps. Angka itu sangat cepat dibanding layanan provider Internet lokal. Hal itu dikarenakan Starlink menggunakan teknologi satelit orbit rendah, berbeda dengan provider yang menggunakan jaringan kabel (fiber optic) atau satelit geostasioner.

Meskipun menawarkan jaringan Internet yang super cepat, Starlink Indonesia juga memiliki beberapa kekurangan yaitu kualitas jaringan yang tak stabil karena menggunakan satelit orbit rendah.  Berbeda dengan provider lokal yang mengandalkan jaringan kabel (fiber optic) atau satelit geostasioner. 

Starlink sering mengklaim layanannya tanpa atas kuota, kapasitas dapat habis jika pengguna atau perangkat yang terhubung bertambah. Namun, jangkauan luas internet satelit tetap menjadi keunggulan dibandingkan provider dengan teknologi fiber optic.

Starlink termasuk layanan internet yang mahal. Beberapa provider broadband menawarkan harga lebih kompetitif. Berlangganan Starlink mulai dari Rp750.000 per bulan dan pengguna harus membeli perangkat 'Starlink Kit' seharga Rp7,8 juta.