Microsoft mengumumkan akan menghentikan dukungan terhadap Windows 10 pada 14 Oktober 2025. Setelah tanggal tersebut, Microsoft tidak akan mengeluarkan update atau pembaharuan untuk Windows 10.
Windows 10 sendiri dirilis pada 29 Juli 2015. Artinya, usianya memang sudah mendekati 10 tahun. Selain itu, Microsoft juga telah merilis Windows 11 pada 5 Oktober 2021. Jadi masuk akal sebenarnya jika Microsoft mengalihkan perhatiannya dari Windows 10 yang telah “tua” ke Windows 11 yang lebih modern.
Namun masalahnya adalah, beralih ke Windows 11 juga bukan perkara mudah. Windows 11 memiliki persyaratan spesifikasi hardware yang cukup ketat, seperti harus memiliki chip Trusted Platform Modules (TPM) 2.0 dan UEFI. Dua chip ini terbilang baru, sehingga tidak semua laptop atau desktop memilikinya.
Jadi komputer yang Anda miliki saat ini belum tentu bisa upgrade ke Windows 11, meski sekarang bisa menjalankan Windows 10 dengan lancar.
Jika ditilik lebih lanjut, Windows 11 sebenarnya juga kurang populer. Jika mengacu pada data Statcounter, pangsa pasar Windows 11 di April 2024 hanya sekitar 25,65%. Angka ini bahkan turun dibanding angka di Februari 2024 yang berkisar di 28,16%.
Sebagai perbandingan, Windows 10 tumbuh dari 67,26% di Februari 2024 menjadi 70,03% di April 2024. Data ini menunjukkan, banyak pengguna yang lebih nyaman menggunakan Windows 10.
Di level pengguna kelas perusahaan, tantangannya lebih rumit lagi. Banyak perusahaan yang memiliki legacy application yang cuma bisa berjalan di Windows generasi tertentu. Butuh proses yang panjang dan rumit untuk upgrade ke Windows generasi terbaru. Tidak heran jika di tahun 2023 saja, masih ada sekitar 87,476 perusahaan yang masih menggunakan Windows 7.
Risiko menggunakan Windows 10
Lalu, apa yang terjadi ketika Microsoft menghentikan dukungannya terhadap Windows 10?
Aspek paling krusial adalah Microsoft tidak lagi mengeluarkan update security atas lubang keamanan yang ada di Windows 10. Jika itu terjadi, Anda harus mencari solusi dari pihak ketiga atau pasrah komputer Anda diserang oleh hacker.
Selain itu, Microsoft juga tidak akan memberikan bantuan teknis jika terjadi masalah dengan Windows 10. Dan tentu saja, tidak ada fitur baru yang dikeluarkan untuk Windows 10.
Bagi pengguna Windows 10 kelas perusahaan, sebenarnya ada alternatif lain. Microsoft memiliki skema yang disebut Extended Security Updates (ESU). Pada skema ini, Microsoft akan memberikan dukungan dengan durasi tertentu (biasanya 1-2 tahun) sambil menunggu perusahaan bersiap beralih ke Windows terbaru. Namun Microsoft mengenakan biaya khusus untuk skema ESU ini.
Apakah keputusan Microsoft menghentikan dukungan terhadap Windows 10 akan mempercepat transisi ke Windows 11? Kita tunggu saja.