Sejumlah perusahaan raksasa teknologi seperti Intel, Google, Microsoft, dan Meta membentuk kelompok industri Ultra Accelerator Link (UALink) Promoter Group untuk mempercepat dan mengawasi pengembangan komponen yang menghubungkan chip akselerator artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di pusat data.
Selain itu, AMD, Hewlett Packard Enterprise, Broadcom, dan Cisco juga menjadi anggota dari UALink Promoter Group. Grup ini akan menyusun standar industri baru untuk menghubungkan chip akselerator AI dalam server.
Forrest Norrod (Manajer Umum Pusat Data AMD) mengatakan industri memerlukan standar terbuka yang dapat mendorong perusahaan bergerak lincah dan maju serta mengajak semua perusahaan memberikan kontribusi nyata di dalam ekosistem. Cara ini akan mempercepat inovasi AI dan menyelesaikan segala hambatan dalam pengembangan AI.
"Grup ini akan mengajak banyak perusahaan berkontribusi pada ekosistem AI secara keseluruhan. Inovasi AI harus berjalan tanpa batasan dari satu perusahaan mana pun," katanya seperti dikutip Tech Crunch.
Sayangnya, Nvidia, produsen akselerator AI terbesar dengan estimasi pangsa pasar 80 hingga 95 persen, tidak termasuk dalam grup ini. Tampaknya, NVIDIA mungkin tidak tertarik mendukung spesifikasi yang berbasis teknologi dari rivalnya.
Produk pertama UALink diharapkan akan diluncurkan dalam beberapa tahun mendatang. Pada kuartal fiskal terbaru, penjualan pusat data Nvidia, termasuk cip AI-nya, meningkat lebih dari 400 persen secara tahunan. Dalam laporan terbaru, Gartner memperkirakan bahwa nilai akselerator AI yang digunakan di server akan mencapai 21 miliar dolar AS tahun ini dan meningkat menjadi 33 miliar dolar AS pada 2028.
Baca Juga: Terungkap! Proses Teknologi AI Bisa Menyerupai Perilaku Manusia