Find Us On Social Media :

Meski Untung, Google dan Microsoft Tetap PHK Karyawan Divisi Cloud

By Adam Rizal, Kamis, 6 Juni 2024 | 10:00 WIB

Microsoft Azure vs Google Cloud

Perusahaan raksasa teknologi Microsoft dan Google melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya yang bekerja di divisi cloud. Microsoft memecat sebanyak 1.500 karyawan di unit cloud Azure termasuk Azure for Operators and Mission Engineering. 

Sebagai informasi, Microsoft Azure adalah platform komputasi awan yang digunakan untuk mengelola (hosting) server di cloud. Sedangkan, Azure for Operators and Mission Engineering merupakan bagian dari organisasi Microsoft Strategic Mission dan Technologies (SMT) yang menangani komputasi kuantum.

Menurut situs berita Reuters dan Business Insider, Microsoft terpaksa melakukan PHK karena harus memprioritaskan berbagai bidang pertumbuhan yang strategis. "Kami memiliki skala prioritas dan harus berinvestasi di bidang pertumbuhan strategis untuk masa depan dan mendukung pelanggan dan mitra kami,"  kata juru bicara Microsoft yang tidak disebutkan namanya.

Ironisnya, kebijakan PHK ribuan karyawan Azure justru saat bisnis Azure sedang mengalami peningkatan tajam, karena investasi besar Microsoft terhadap artificial intelligence (AI) dan aksesnya terhadap teknologi mitranya, yakni OpenAI selaku pembuat chatbot ChatGPT. PHK terhadap tim Azure dan mixed reality bukan menjadi layoff pertama Microsoft di tahun 2024. Sebelumnya, Microsoft juga merampingkan 1.900 karyawan di Xbox Game Studios. 

Karyawan Divisi Cloud Kena PHK 

Induk perusahaan Google, Alphabet, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)  sekitar 100 karyawan dari sejumlah tim di unit komputasi awan alias cloud. "Kami terus mengembangkan bisnis kami untuk memenuhi prioritas pelanggan kami dan peluang yang signifikan di masa mendatang," ujar juru bicara Google kepada Reuters dalam pernyataan resmi.

"Kami mempertahankan komitmen kami untuk berinvestasi di bidang-bidang yang sangat penting bagi bisnis kami dan memastikan kesuksesan jangka panjang kami," lanjutnya.

Google harus melakukan PHK karena perusahaan harus menghemat biaya operasional. Google juga sempat melakukan PHK terhadap ratusan karyawan pada Januari silam menyusul sejumlah PHK baru-baru ini di industri teknologi dan media. Ironisnya, PHK yang dilakukan Google itu saat layanan Cloud nya meraup untung.

Baca Juga: Google Siapkan Rp243 Miliar Kembangkan Talenta AI di Indonesia