Find Us On Social Media :

Contoh Pemanfaatan AI di Bidang Kesehatan, Percepat Analisis Penyakit

By Adam Rizal, Kamis, 6 Juni 2024 | 11:30 WIB

Ilustrasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di bidang Kesehatan.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di bidang kesehatan ataupun medis dapat meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia.

“Saya percaya teknologi ini (AI) saat ini akan terus berkembang. Penggunaan teknologi AI di bidang kesehatan akan memberikan dukungan kesehatan yang lebih akurat," katanya.

Budi mengungkapkan tubuh manusia memiliki lebih dari 30 juta gen, 87 miliar neuron yang mayoritas berada di otak, 300 triliun sel, dan 37 triliun mikrobioma, yang saling terhubung dan mempengaruhi kesehatan manusia. Teknologi AI dapat melakukan analisis secara menyeluruh untuk membantu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang tepat kepada seluruh pasien.

“Bisa dibayangkan kalau kita menggunakan metode empirik seperti pada umumnya untuk mempelajari ini semua? Pasti akan sangat lama. Teknologi AI harus digunakan secara maksimal untuk mengetahui bagaimana sistem tubuh bekerja secara ilmiah,” ujar Menkes Budi.

Menkes Budi Gunadi mengungkapkan manfaat lain dari teknologi AI di bidang kesehatan yaitu mengubah cara kerja kedokteran dan membantu dokter dalam mendeteksi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dengan lebih mudah, cepat, dan presisi.

“Sebelumnya dokter deteksi penyakit jantung menggunakan stetoskop, mendengarkan detak jantungnya, lalu didiagnosis menderita jantung. Menurut saya ini tidak ilmiah bagaimana, mungkin dokter tahu kalau itu penyakit jantung hanya dari suaranya,” katanya.

Kemudian, teknologi berkembang dengan adanya elektrokardiografi untuk mengetahui pergerakan grafiknya. Kemudian berkembang lagi dengan kemunculan teknologi CT Scan yang bisa mendeteksi penyakit jantung dengan melakukan scan pada dada. Selain itu, yang terbaru ada pemeriksaan gen untuk mengetahui mutasi gen dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

“Yang ingin saya katakan adalah (teknologi AI) ini akan mengubah sektor kesehatan secara besar-besaran,” tutur Menkes Budi Gunadi.

Sebelumnya, pemerintah telah menggunakan teknologi WhatsApp (WA) untuk menyediakan layanan tele-medicine saat pandemi COVID-19, dan menyediakan layanan internet untuk puskesmas di daerah terpencil menggunakan teknologi Starlink.

“Ke depan saya berharap Google bisa membantu pemerintah untuk menyediakan layanan geotagging sehingga bisa membantu memetakan penyakit di daerah. Dengan begitu saya percaya teknologi AI akan mengubah sektor kesehatan secara besar-besaran,” ujar Menkes Budi Gunadi.

Baca Juga: Bantu Gamer Beraksi, NVIDIA Luncurkan Asisten AI Project G-Assist