Find Us On Social Media :

Terinspirasi 13 Atlet Top, Nike Pakai AI Desain Sepatu Masa Depan

By Adam Rizal, Kamis, 6 Juni 2024 | 13:00 WIB

Terinspirasi 13 Atlet Top, Nike Pakai AI Desain Sepatu Masa Depan

Nike menggunakan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatifnya sendiri untuk mendesain sepatu masa depan yang kental dengan nuansa futuristis. Nike memanfaatkan data-data para atlet yang telah menggunakan sepatunya dalam pengembangan sepatu tersebut.

John Hoke (Kepala Inovasi Nike) mengatakan Nike akan menggabungkan data eksklusif performa atlet dengan Large Language Model (LLM). LLM sendiri ada model AI berbasis teks yang dilatih untuk mengenali pola bahasa, seperti ChatGPT dari OpenAI.

"Kami menggunakan semua LLM yang ada dan memiliki model AI yang sedang kami bangun di dalam perusahaan. Kami mengembangkan model AI ini dengan data performa atlet eksklusif Nike, dan menggabungkannya dengan data publik untuk menciptakan desainer AI pertama di dunia," katanya.

Desain sepatu masa depan Nike itu bagian dari konsep Athlete Imagined Revolution (AIR), sebuah proyek yang melibatkan pembuatan sepatu prototipe untuk 13 atlet top Nike berdasarkan permintaan dan kepribadian mereka. Permintaan tersebut dimasukkan ke dalam model AI generatif untuk menciptakan ratusan gambar yang kemudian disempurnakan oleh desainer Nike menjadi konsep tunggal menggunakan teknik fabrikasi digital seperti sketsa dan pencetakan 3D.

"Kombinasi AI, virtual reality (VR), dan pencetakan 3D mempercepat proses pembuatan prototipe, memungkinkan desainer menunjukkan hasil kepada atlet dalam hitungan jam," ujarnya.

Hoke memastikan penggunaan teknologi AI tidak akan menggantikan kreativitas desainer, tetapi justru memperluasnya. Meskipun AI generatif dapat membuat kesalahan, ini dianggap sebagai bagian dari proses kreatif yang membuka peluang baru. Penggunaan AI generatif dalam desain juga didukung oleh tokoh lain di industri, seperti Patrik Schumacher dari Zaha Hadid Architects dan Brian Chesky dari Airbnb.

"Desainer sejati seharusnya tidak takut dengan AI, tapi memperlakukan AI sebagai bagian dari keajaiban yang harus dipahami untuk membantu membuat inovasi," ucapnya.

Peraturan World Athletics mengungkapkan sepatu yang digunakan dalam kompetisi harus tersedia secara luas. Namun, Nike akan terus mengejar potensi keuntungan kompetitif yang diberikan oleh produk atlet yang disesuaikan. Cara tersebut akan memberikan keuntungan bagi atlet, baik keuntungan fisik maupun psikologis dan emosional. 

"Semua olahraga diatur oleh peraturan yang tepat, dan peraturan tersebut sangat penting bagi kami. Dan kami tidak mencari keuntungan yang tidak adil," ujarnya. 

Baca Juga: Perbandingan Harga Starlink di RI vs Singapura dkk, Lebih Murah Mana?