Find Us On Social Media :

Bagaimana Pimpinan Perusahaan Memaksimalkan Potensi AI Generatif?

By Adam Rizal, Sabtu, 8 Juni 2024 | 09:30 WIB

Artificial Intelligence (AI)

Dalam era digital yang terus berkembang, pemimpin perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan dan kompetitif. Salah satu solusi yang dapat membantu adalah dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan generatif (Generative AI atau GenAI). Teknologi ini bukan hanya sekadar tren, tetapi sebuah alat yang dapat membawa transformasi signifikan dalam berbagai aspek operasional dan strategis perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pimpinan perusahaan harus segera mengadopsi teknologi GenAI.

Vivek Luthra (Data and AI Lead Accenture Growth Markets) mengatakan penerapan AI generatif dalam skala besar dapat mengubah hampir seluruh fungsi di berbagai industri. Kunci untuk memperoleh manfaat AI terletak pada keterampilan. Agar bisnis dapat memaksimalkan manfaat AI generatif dan meningkatkan pertumbuhan, para pemimpin bisnis perlu membuat strategi jangka panjang yang berpusat pada aspek manusia. Misalnya, mereka perlu memadukan investasi AI generatif dengan pelatihan dan pengembangan tenaga kerja.

"Perusahaan juga perlu berinvestasi dalam mentransformasi pekerjaan, alur kerja, dan tenaga kerja mereka sehingga perusahaan dapat membentuk kembali dan melakukan penyesuaian diri agar dapat lebih bersaing di era AI,” ujarnya.

Untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi AI generatif, Accenture merekomendasikan beberapa langkah berikut:

Memimpin dan belajar dengan cara baru: 

Para pemimpin perlu terlibat, memimpin dengan cara berbeda, serta mengganti pola pikir lama untuk mempelajari hal-hal baru. Para pemimpin juga perlu untuk mendalami teknologi, agar dapat secara efektif mengintegrasikan proses pembelajaran ke dalam alur kerja.

Mengganti cara kita bekerja: 

Dengan meninjau kembali cara kita bekerja, para pimpinan bisnis dapat memperoleh pemahaman yang baik mengenai bagaimana AI generatif dapat memberikan kontribusi yang maksimal. Selanjutnya hal tersebut dapat diselaraskan dengan tujuan bisnis agar menjadi efisien, inovatif, serta menghilangkan silo. Berangkat dari hal tersebut, kita dapat mengembalikan fokus untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan dan masyarakat, dengan tetap mencapai target bisnis.

Membentuk kembali tenaga kerja: 

Perubahan dalam cara kita bekerja menuntut tenaga kerja yang dinamis dan mudah beradaptasi. Perusahaan perlu memprioritaskan bagaimana SDM mereka dapat berkembang secara berkesinambungan. 

Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi AI, perusahaan harus lebih memanfaatkan alat dan teknologi, seperti pemetaan keterampilan, yang dapat membantu kelancaran transisi ke peranan yang lebih berdaya guna. Selain itu, seiring dengan pergeseran pekerjaan dan peran, perusahaan perlu memastikan para tenaga kerja memiliki kapasitas yang mumpuni agar dapat mengalokasikan waktu dan tenaga untuk melakukan aktivitas yang lebih penting.

Mempersiapkan pekerja: 

Perusahaan perlu untuk fokus terhadap peningkatan soft skill pekerja selain berinvestasi peningkatan keterampilan teknis dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan mesin. Salah satunya adalah menggunakan model teach to learn untuk membekali pekerja agar dapat mengajari mesin. Para pimpinan perusahaan juga perlu untuk mendengarkan dan melibatkan para karyawannya di setiap tahapan untuk memperkuat kepercayaan.

Baca Juga: Oppo Bakal Luncurkan Ratusan Fitur AI ke Jajaran HP-nya Akhir Tahun