PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui tim BRIBRAIN mendorong inovasi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan operasional dan memberikan produk serta layanan nasabah yang lebih personal dan inklusif kepada nasabah.
Direktur Digital dan IT BRI Arga M. Nugraha yang juga Ketua PMO AI Center of Excellence BUMN mengatakan implementasi AI membantu BRI meng-humanisasi layanan, utamanya layanan digital.
"Kami adalah industri yang sangat dekat dengan teknologi. AI adalah cara kami untuk bisa meng-humanisasi layanan-layanan kami, terutama layanan digital. Dengan keahlian kami di bidang microfinance, kami melihat bahwa kami harus melayani masyarakat di segmen yang lebih bawah," kata Arga dalam keterangan tertulisnya.
Salah satu inovasi AI unggulan BRI adalah pengembangan conversational banking melalui Sabrina, chatbot berbasis AI yang merevolusi cara BRI berinteraksi dengan nasabah. Dengan Natural Language Processing (NLP) dan advance analytic, Sabrina mampu memahami percakapan dengan lebih baik. Cukup dengan voice command ke Sabrina, nasabah bisa mengakses apapun yang dibutuhkan dengan mudah.
Tak hanya itu, Sabrina pun dapat mempelajari dan berkomunikasi dengan banyak bahasa berkat teknologi Large Language Modelling (LLM). Hingga saat ini diketahui chatbot BRI Sabrina mampu memahami hingga 8 bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Padang. Bahkan, efisiensi Sabrina mencapai 12 persen lebih cepat untuk memahami pertanyaan atau perintah dalam bahasa daerah.
Tidak hanya dari sisi nasabah, BRI juga memanfaatkan AI untuk meningkatkan operasional frontliners, yakni para customer service dan agen call center BRI. BRI memanfaatkan generative AI untuk mengorganisir knowledge dan menyajikannya dalam wujud mesin pencari yang disebut Working Instruction Search Engine (WISE).
Melalui WISE, frontliners cukup memasukkan pertanyaan atau keluhan nasabah di WISE, dan WISE akan memberikan solusi dan prosedur bagaimana merespon pertanyaan atau keluhan tersebut. Dalam ajang itu, BRI juga memamerkan robotic arm yang akan digunakan untuk cash processing management di regional office BRI. Teknologi ini bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan dan penyetoran kembali, serta penyortiran uang tunai dalam operasional regional office. Selain itu juga untuk meminimalisir perbedaan dan selisih dalam proses tersebut.
Baca Juga: Prospek Cerah, Bos Coursera Dorong Anak Muda Indonesia Pelajari AI