Samsung terus meningkatkan inovasinya di bidang artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, terutama dalam bidang semikonduktor. Baru-baru ini Samsung memperkenalkan inovasi terbaru dalam chipset dengan berbasis tiga node proses terbaru yaitu SF2Z, SF1.4, dan SF4U sekaligus menjadi teknologi tercanggih yang pernah dikembangkan Samsung dan akan menjadi bagian dari platform Samsung AI Solutions.
Samsung juga berencana memperkenalkan teknologi co-packaged optics (CPO) yang terintegrasi dan mampu melakukan pemrosesan data dengan kecepatan tinggi serta konsumsi daya rendah. Siyoung Choi (President and Head of Foundry Business di Samsung Electronics) mengatakan proses 2nm terbaru Samsung, SF2Z, menggunakan teknologi jaringan pengiriman daya bagian belakang (BSPDN) yang dioptimalkan.
"Teknologi ini menempatkan power rail di bagian belakang wafer, menghilangkan kemacetan antara saluran listrik dan sinyal, sehingga meningkatkan kinerja dan mengurangi penurunan tegangan (IR drop)," katanya.
Rencananya, Samsung akan mulai melakukan produksi massal chipset SF2Z pada tahun 2027. Node 4nm, SF4U, dirancang sebagai varian bernilai tinggi yang menawarkan peningkatan performa dengan penyusutan optik. Produksi massal SF4U dijadwalkan pada tahun 2025.
Node 1,4nm, SF1.4, yang merupakan node terkecil dari ketiganya, sedang dikembangkan dengan lancar dan juga dijadwalkan untuk produksi massal pada tahun 2027.
AI Ultrasound
Samsung Medison, sebagai afiliasi Samsung Electronics berspesialisasi dalam perangkat pencitraan diagnostik, menghadirkan perangkat medis termutakhir berupa rangkaian Ultrasound HERA W10 Elite dan V8 yang sudah didukung teknologi AI, serta sistem radiologi digital AccE GC85A Vision.
Rangkaian perangkat ini memberdayakan dokter untuk mengontrol proses pengambilan gambar dengan cepat dan akurat, mengurangi kesalahan baik pada pasien anak-anak, maupun lansia dan penyandang disabilitas. Ini menciptakan pengalaman yang lebih efisien bagi dokter dan pasien sekaligus mempercepat alur kerja di fasilitas kesehatan.
Usai pertemuannya dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kyu Tae Yoo, Head of Samsung Electronics Health & Medical Equipment Business, membahas peluang kolaborasi bisnis. “Inovasi adalah inti bisnis Samsung. Kami berupaya menghadirkan perangkat canggih yang didukung AI, yang telah menerima banyak pengakuan dari berbagai dokter terkemuka di seluruh dunia. Inovasi ini memberdayakan para dokter Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mendiagnosis pasien dengan percaya diri dan efisien,” kata Yoo.
Ultrasound yang Didukung AI
Jajaran perangkat diagnostik Ultrasound Samsung menghadirkan kecanggihan sekaligus kemudahan bagi para dokter. Rangkaian ultrasound ini dilengkapi dengan solusi diagnostik berbasis AI seperti:
- HeartAssist, yang mengkategorikan dan memberikan hasil pengukuran untuk diagnosis jantung janin dengan satu klik saja.
- UterineAssist, yang secara otomatis mengukur ukuran dan bentuk rahim, membantu memeriksa dan mendiagnosis rahim secara akurat.
- BiometryAssist dan ViewAssist, yang mengukur dan secara otomatis memberi anotasi pada indikator pertumbuhan janin, memajukan hal-hal yang sebelumnya diukur hanya pada trimester ke-2 (14-27 minggu) ke trimester pertama (1-13 minggu).
- NerveTrack, yang mendeteksi saraf dan memberikan informasi lokasi saraf secara real-time untuk mendukung dokter seperti ahli anestesi. Fungsi ini dirancang untuk mendeteksi saraf yang akurat, pemrosesan gambar yang lebih cepat, dan dukungan alur kerja yang lebih baik.
HERA W10 Elite didukung fungsi AI di keempat keempat solusi diatas, sementara UterineAssist dan NerveTrack tersedia di V8.
Radiografi Digital
AccE GC85A Vision, sistem radiografi digital ceiling premium Samsung, dilengkapi dengan “Vision Assist” memberikan peningkatan perawatan pasien dan efisiensi alur kerja, sekaligus mempertahankan pengalaman low-dose imaging yang canggih.
Secara khusus, AccE GC85A Vision berfokus pada cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi bagi para profesional kesehatan, seperti mengurangi waktu kerja, mengurangi kesalahan pengambilan ulang, dan memantau pasien secara kontinu melalui Vision Live, kamera live di unit kepala tabung.
Baca Juga: Spotify Kembangkan Tool AI Quick Audio, Filter Kualitas Suara