Find Us On Social Media :

Sektor Pekerjaan ini Diprediksi Sulit Digantikan Teknologi AI

By Adam Rizal, Senin, 17 Juni 2024 | 12:00 WIB

Artificial Intelligence (AI)

Goldman Sachs mengungkapkan banyak pekerjaan akan tergeser oleh teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan seperti akuntan, desainer grafis, dan layanan pelanggan pada 2030. Pekerjaan yang rentan tergeser adalah yang dapat diotomatisasi. Analisis McKinsey pada Juli 2023 menyebutkan bahwa sekitar 30% pekerjaan di Amerika Serikat dapat diotomatisasi pada 2030.

Namun, ada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan manusia khusus akan tetap ada, seperti yang memerlukan penilaian, pengambilan keputusan, dan komunikasi kompleks. Menurut World Economic Forum (WEF), AI tidak akan menggantikan pekerjaan yang memerlukan:

- Kecerdasan sosial dan emosional

- Kreativitas dan inovasi

- Ketangkasan fisik dan mobilitas.

Survei Future of Jobs Report menunjukkan bahwa pekerjaan yang tumbuh pesat pada 2023-2027 termasuk operator peralatan pertanian, pengemudi truk besar dan bus, serta guru pendidikan kejuruan. Mekanik dan tukang reparasi mesin juga termasuk pekerjaan yang sulit digantikan oleh AI.

Bidang Pertanian

Laporan tahun 2023 memperkirakan peningkatan pekerjaan sebesar 30% bagi profesional pertanian dalam lima tahun ke depan. Pekerja di bidang ini kecil kemungkinannya tergantikan oleh AI generatif seperti ChatGPT. Selain itu, peningkatan teknologi pertanian dan investasi dalam adaptasi perubahan iklim juga memperluas lapangan kerja di sektor ini.

Bidang Pendidikan

Survei Future of Jobs Report 2023 memperkirakan pertumbuhan lapangan kerja sebesar 10% di bidang pendidikan pada 2027, dengan tambahan 3 juta pekerjaan di pendidikan kejuruan dan pendidikan tinggi, terutama di negara non-G20. Pekerjaan ini akan menggunakan teknologi untuk kemajuan pendidikan, bukan digantikan oleh AI.

Bidang Ketahanan Pangan

Peralihan ke lokalisasi rantai pasok diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja di industri logistik. Future of Jobs Report 2023 menyebutkan peningkatan hingga 12,5% di sektor rantai pasok dan logistik, meskipun ada potensi hilangnya pekerjaan karena faktor ekonomi global.

Baca Juga: Peluncuran AI Bantu Apple Kembali Jadi Perusahaan Berharga di Dunia