Find Us On Social Media :

Paus Fransiskus Dorong Pengembangan AI Berdasarkan Etika dan Kasih

By Adam Rizal, Senin, 17 Juni 2024 | 13:00 WIB

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence).

Paus Fransiskus memperingatkan para pemimpin negara G7 tentang risiko penggunaan dan pengembangan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan harus memperhatikan martabat dan kepentingan manusia.

Paus mendorong pengembangan dan penggunaan AI harus secara etis demi menjunjung nilai-nilai seperti kasih sayang dan moralitas. Meskipun AI memiliki peran penting dalam transformasi digital tetapi pengembangan AI harus mendapatkan pengawasan super ketat untuk menjaga martabat manusia.

“Tidak ada mesin yang boleh memilih untuk mengambil nyawa manusia. Kita tidak boleh membiarkan algoritma canggih yang menentukan nasib kita," katanya.

Paus Fransiskus menilai manusia akan kehilangan harapan jika tidak memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan untuk  diri dan kehidupan mereka sendiri bukanlah menggantungkan tindakan tersebut pada mesin. “Kita perlu memastikan dan menjaga ruang kendali yang sesuai bagi manusia atas pilihan yang dibuat oleh program AI. Martabat manusia bergantung pada hal ini,” katanya.

Pertemuan G7 berlangsung di wilayah Puglia, selatan Italia, sekitar 400 kilometer dari rumah Paus di Vatikan. KTT G7 mempertemukan para pemimpin dari AS, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Kanada dan Jepang. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, tuan rumah KTT, mengundang sepuluh negara lain untuk bergabung dalam pembicaraan, termasuk perdana menteri India dan presiden Turki dan Kenya.

Awal tahun ini, Italia menyetujui rancangan undang-undang yang bertujuan menetapkan aturan dasar penggunaan AI dan menetapkan sanksi bagi kejahatan terkait AI. Meloni sebagai PM Italia juga telah berulang kali memperingatkan risiko yang ditimbulkan AI terhadap pasar kerja..Baca Juga: Peluncuran AI Bantu Apple Kembali Jadi Perusahaan Berharga di Dunia