Find Us On Social Media :

Alasan Fitur Starlink Direct to Cell Bisa Bikin Telkomsel dkk Bangkrut

By Adam Rizal, Minggu, 23 Juni 2024 | 11:30 WIB

Ilustrasi Starlink.

SpaceX memperkenalkan layanan Direct to Cell yang memungkinkan jaringan internet dari satelit Starlink dapat langsung diakses menggunakan HP, tidak seperti provider telekomunikasi yang selama ini ada di Indonesia. Jika hal itu terwujud di Indonesia, maka akan mengancam keberlangsungan bisnis operator telekomunikasi seperti Telkomsel dll karena pengguna tidak membutuhkan kartu SIM operator telekomunikasi untuk terhubung ke Internet.

Layanan Direct to Cell memungkinkan HP Anda langsung terhubung ke layanan satelit Starlink untuk mengakses Internetnya. Dikutip dari situs resmi Starlink, Direct to Cell adalah teknologi yang memungkinkan HP pengguna mengakses jaringan internet langsung dari satelit Starlink untuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari SMS, telepon, internetan, hingga menghubungkan Internet of Things.

Satelit Starlink dengan kemampuan Direct to Cell tersebut memiliki onboard modem eNodeB canggih yang dapat bertindak sebagai menara BTS (Base Transceiver Station) di ruang angkasa, sehingga tidak memerlukan menara BTS di darat.

Starlink telah melakukan uji coba layanan Direct to Cell Starlink mulai 8 Januari 2024. Hasilnya, tim berhasil mengirim dan menerima pesan teks pertama menggunakan spektrum jaringan T-Mobile melalui salah satu satelit Direct to Cell Starlink yang sudah meluncur di angkasa enam hari sebelumnya. Tahun 2024, Direct to Cell Starlink baru memungkinkan untuk digunakan layanan pesan teks. Tahun 2025, Starlink akan memperluas ke layanan suara, data, dan menghubungkan dengan IoT.

Kelebihan Direct to Cell Starlink

Berikut ini beberapa kelebihan dari layanan Direct to Cell Starlink:

1. Tanpa BTS

Direct to cell tidak membutuhkan menara Base Transceiver Station (BTS) sehingga tidak membutuhkan lahan di darat untuk mendirikan menara. Apalagi selama ini sering terjadi penolakan pembangunan BTS yang berada di dekat pemukiman warga.

2. Jaringan Lebih Luas hingga ke Daerah Terpencil

Karena menggunakan jaringan satelit luar angkasa, jangkauan sinyalnya pun bisa luas. Hal itu membuat akses Internet Starlink dapat diakses di darat, pegunungan, maupun perairan. Daerah terpencil pun diklaim dapat menikmati layanan ini.

3. Memudahkan Pertolongan Darurat

Jaringan yang luas juga akan memudahkan siapapun yang membutuhkan pertolongan darurat, seperti terkena bencana alam maupun kecelakaan di tempat yang jauh dari tempat tinggal manusia.

Respons Telkomsel 

Bila pun nantinya pemerintah mengizinkan layanan Direct to Cell, Telkomsel berharap implementasinya melibatkan operator seluler lokal. 

"Apabila pada akhirnya pemerintah tetap mengizinkan adanya layanan Direct to Cell, maka kami berharap implementasinya dilakukan melalui kerja sama dengan operator seluler existing," kata VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, dalam keterangan yang diterima.

Saki menyatakan Telkomsel terus berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk membahas dampak layanan baru Starlink itu. 

"Bagi Telkomsel, persaingan merupakan keniscayaan di industri komunikasi yang dinamis. Kami meminta pemerintah agar  menciptakan persaingan yang adil, termasuk dalam hal pemberlakukan pemenuhan kewajiban penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia kepada setiap pelaku dan penyedia layanan seperti Starlink," katanya.

Baca Juga: Berapa Harga Satu Satelit Starlink yang Beredar di Orbit Rendah?