Find Us On Social Media :

Bos Softbank Prediksi AI Bakal Kalahkan Kecerdasan Manusia, Kapan?

By Adam Rizal, Senin, 24 Juni 2024 | 10:00 WIB

Masayoshi Son (CEO SoftBank Group)

CEO Softbank Masayoshi Son melihat perkembangan teknologi artificial intelligence (AI)  atau kecerdasan buatan sangat masif dalam beberapa tahun terakhir, menyusul banyaknya perusahaan raksasa teknologi yang berinvestasi di bidang tersebut. 

Bahkan, ia memprediksi kecerdasan AI akan menjadi 10.000 kali lipat dibandingkan kecerdasan manusia dalam 10 tahun ke depan. Sebelumnya, ia memperkirakan bahwa AI akan 10 kali lebih pintar dalam tiga hingga lima tahun. 

"AI yang lebih pintar dari manusia ini sebagai artificial general intelligence (AGI). Jika AGI tidak lebih pintar dari manusia, maka kita tidak perlu mengubah cara hidup kita," ujarnya.

Son memperkenalkan konsep artificial super intelligence (ASI) yang akan berinteraksi seperti neuron di otak manusia dan memungkinkan AI menjadi 10.000 kali lebih pintar dari manusia. Son memposisikan Softbank sebagai pelopor teknologi dengan meluncurkan Vision Fund pada 2017, sebuah dana investasi besar untuk mendukung perusahaan teknologi.

Pada 2023, Vision Fund mencatat kerugian baru, dan Son kemudian menyatakan minat SoftBank pada peluang investasi di bidang AI. 

"Dua tahun lalu, saya menyadari bahwa hidup saya terbatas dan merasa belum mencapai apa pun, itu membuat saya menangis," kata Son.

Sementara itu Elon Musk (Pendiri Tesla) memprediksi inovasi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan mengalami kemajuan pesat dan akan melampaui kecerdasan manusia terpintar di dunia pada tahun depan atau tahun 2026. 

Dalam percakapan dengan CEO Sovereign Wealth Fund (SWF) Norwegia, Nicolai Tangen, Musk juga menyebutkan bahwa kemajuan AI terbatas oleh ketersediaan energi listrik. Ia juga menyebutkan bahwa versi terbaru dari Grok, chatbot AI dari startup xAI miliknya, dijadwalkan akan dilatih pada bulan Mei.

“Jika Anda mendefinisikan AGI (kecerdasan umum buatan) sebagai lebih pintar dari manusia terpintar, saya pikir mungkin tahun depan atau dalam waktu dua tahun,” kata Musk ketika ditanya tentang timeline pengembangan AGI.

Elon Musk memperkirakan bahwa jika kecerdasan umum buatan (AGI) didefinisikan sebagai lebih cerdas dari manusia terpintar, hal tersebut mungkin terjadi dalam satu atau dua tahun ke depan. Musk, yang juga merupakan salah satu pendiri OpenAI, mengungkapkan bahwa kurangnya chip canggih menjadi hambatan dalam pelatihan model Grok versi 2. Ia mendirikan xAI sebagai alternatif terhadap OpenAI, yang menurutnya telah mengabaikan misi awalnya untuk kepentingan kemanusiaan. Namun, OpenAI membantah tuduhan tersebut.

Musk menjelaskan bahwa pelatihan model Grok 2 membutuhkan sekitar 20.000 Nvidia GPU H100, dan model Grok yang lebih lanjut akan membutuhkan 100.000 chip Nvidia H100. Namun, ia menekankan bahwa kekurangan chip menjadi kendala utama dalam pengembangan AI saat ini, sementara pasokan listrik akan menjadi semakin penting dalam satu atau dua tahun mendatang.

Mengenai industri mobil listrik, Musk menegaskan bahwa produsen mobil China menjadi pesaing terberat bagi Tesla. Dia telah memperingatkan tentang dampak kompetitif yang signifikan dari pesaing China dalam industri tersebut. Musk juga menyebutkan pemogokan serikat pekerja di Swedia terhadap Tesla, namun ia percaya bahwa situasinya telah mereda.

Nicolai Tangen menjelaskan bahwa SWF mengelola dana kekayaan negara Norwegia senilai US$ 1,5 triliun dan merupakan salah satu pemegang saham terbesar Tesla. Mereka telah berkomunikasi dengan manajemen Tesla untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi perusahaan.

Baca Juga: Alasan Hanya iPhone 15 Pro Series yang Bisa Menggunakan Fitur AI