Find Us On Social Media :

Peran Software dalam Menjawab Isu Keberlanjutan di Industri Manufaktur

By Wisnu Nugroho, Jumat, 28 Juni 2024 | 16:04 WIB

Ilustrasi pabrik manufaktur

Saat ini, pelaku industri dituntut untuk mengedepankan kegiatan bisnis yang berkelanjutan. Terlebih untuk pelaku industri manufaktur. Hal ini tidak lepas dari proses citra bisnis manufaktur yang sering mengakibatkan kerusakan lingkungan. 

Untungnya, kesadaran akan isu lingkungan dan keberlanjutan semakin terasa di pelaku industri manufaktur. Apalagi kehadiran teknologi industri 4.0, seperti Internet of Things, integrasi IT/OT, serta digital twin membuka ruang baru dalam menjawab isu keberlanjutan. Tidak cuma itu, semua teknologi tersebut juga menciptakan peningkatan efisiensi dan daya saing.

Salah satu perkembangan menarik dari digitalisasi industri manufaktur dan isu keberlanjutan adalah di sisi software. Beberapa penyedia software untuk industri manufaktur kini telah menyertakan fitur yang membantu perusahaan menjawab tantangan keberlanjutan. 

Autodesk: Sadar Emisi 

Salah satu contoh pemanfaatan software untuk menjawab isu keberlanjutan ditunjukkan Autodesk di software product design mereka, Fusion 360. Dengan menambahkan add-on Gravity Climate, desainer produk bisa mendapatkan informasi emisi karbon dari produk yang mereka desain. 

Emisi karbon ini sendiri dihitung dari keseluruhan proses produksi. Mulai dari proses ekstraksi bahan mentah (raw material) dari alam, lokasi pengolahan material tersebut, sampai transportasi produk jadi ke pasar yang dituju.  “Fitur dari Gravity Climate ini juga menghitung loss factor, atau jumlah raw material yang dibuang saat proses pembuatan produk,” ungkap Matt Oosthuizen (Product Manager Autodesk).

Dengan informasi yang komprehensif ini, desainer bisa mencari opsi terbaik dalam memproduksi produk tersebut. Contohnya dengan memilih pabrik yang telah menggunakan energi terbarukan, atau menggunakan bentuk bahan mentah yang paling mendekati desain akhir sehingga semakin sedikit material yang harus dibuang. 

Oosthuizen menyebut, kalkulasi yang dilakukan memang menggunakan beberapa asumsi. Namun semua aspek perhitungan akan ditampilkan secara transparan, sehingga desainer memiliki pemahaman menyeluruh atas setiap pilihan yang ia lakukan. Yang tak kalah penting, fitur ini juga memudahkan desainer untuk memilih proses produksi yang paling efisien.

Makersite: Manfaatkan Digital Twin

Penyedia software lainnya, Makersite, juga memiliki fitur untuk memudahkan perusahaan manufaktur menjawab isu keberlanjutan. Bedanya adalah, solusi Makersite lebih ke membuat digital twin dari operasional pabrik.

Sekadar mengingatkan, digital twin adalah replika digital dari proses produksi sesungguhnya. Replika digital ini dibangun berdasarkan data sensor yang terpasang di mesin produksi, sehingga menyerupai kondisi sesungguhnya di lapangan.

Menggunakan fitur di Makersite, tim operasional pabrik dapat membuat beberapa digital twin yang dibedakan oleh bentuk dan material yang digunakan. Pendekatan ini membuat tim operasional dapat memvisualisasikan, membandingkan, dan mencoba berbagai versi dari produk. Software Makersite bahkan bisa memperhitungkan jejak karbon dari produk tersebut dari digunakan sampai dibuang.

Dua contoh di atas sedikit banyak bisa menggambarkan peran software dalam menjawab isu keberlanjutan. Semoga saja, akan muncul lebih banyak inovasi yang memudahkan pelaku industri manufaktur dalam melaksanakan proses produksi yang ramah lingkungan.