Find Us On Social Media :

Demi Latih AI, YouTube Siap Bayar Mahal Perusahaan Label Musik

By Adam Rizal, Senin, 1 Juli 2024 | 13:30 WIB

Inilah rekomendasi channel YouTube yang membahas tentang teknologi AI.

Pelatihan model AI membutuhkan banyak data, baik data yang terbuka untuk umum atau bersifat private. Semakin banyak data yang dilatih, maka model AI itu akan semakin pintar.

Masalahnya, pelatihan AI melibatkan penggunaan materi berhak cipta, seperti gambar dan lagu dan itu bisa melanggar hukum jika tidak mendapatkan izin resmi. Langkah ini merupakan bagian dari strategi YouTube untuk bersaing di ranah musik AI, yang juga diikuti oleh perusahaan seperti OpenAI dan Meta.

Karena itu, YouTube menawarkan pembayaran kepada label-label musik besar untuk mendapatkan melisensikan lagu-lagu mereka untuk pelatihan AI. Financial Times melaporkan label musik seperti Sony Music Entertainment, Universal Music Group, dan Warner Records telah melakukan pembicaraan dengan Google. Namun, keputusan akhir ada di tangan para artis, karena banyak musisi tidak senang dengan penggunaan AI pada karya mereka seperti dikutip Engadget.

Pada April 2023, ada lebih dari 200 artis menandatangani surat terbuka yang menyatakan perlunya perlindungan terhadap penggunaan AI yang dapat mencuri suara dan kemiripan artis profesional, melanggar hak pencipta, dan merusak ekosistem musik. Pada November, YouTube meluncurkan Dream Track, sebuah alat yang memungkinkan kreator terpilih untuk menggunakan lirik dan suara penyanyi seperti John Legend dan Charli XCX. 

Namun, hanya sepuluh artis yang berpartisipasi dalam uji coba ini, dan YouTube ingin lebih banyak artis ikut serta dalam generator lagu AI tersebut. Label rekaman telah mengambil sikap tegas terhadap perusahaan yang menggunakan konten berhak cipta mereka tanpa izin. 

Pada 24 Juni, Sony, Universal, dan Warner mengajukan gugatan terhadap generator musik Suno dan Omio atas pelanggaran hak cipta, menuntut penghentian penggunaan dan denda hingga USD 150.000 per karya. Selain itu, YouTube mewajibkan kreator untuk memberi label pada video yang dibuat dengan AI generatif, atau mereka akan menghadapi sanksi. Para artis juga dapat meminta penghapusan musik buatan AI yang diunggah tanpa izin mereka. Seiring dengan meningkatnya kesepakatan lisensi dengan perusahaan AI, menarik untuk melihat bagaimana berbagai platform menyeimbangkan dunia baru antara AI dan kreativitas manusia.

Baca Juga: Bos Meta Kritik Pengembangan AI Google yang Ingin 'Menjadi Tuhan'