Find Us On Social Media :

Wow! Model AI ini Bisa Prediksi Penyakit Alzheimer Sebelum Menyerang

By Adam Rizal, Senin, 8 Juli 2024 | 09:00 WIB

Ilustrasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di bidang Kesehatan.

Teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memberikan manfaat besar di dunia medis. Peneliti Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (AS) menciptakan model AI yang mampu memprediksi penyakit Alzheimer hingga tujuh tahun sebelum gejala pertama muncul dan memungkinkan penderita mendapatkan perawatan lebih dini. 

Para peneliti itu memanfaatkan catatan medis pasien untuk melatih sistem pembelajaran mesin, menghasilkan model AI dengan akurasi prediksi Alzheimer hingga 70% dalam tujuh tahun dan 80% sehari sebelum diagnosis. Akurasi ini meningkat hingga 90% saat detail demografi dasar seperti tahun lahir, jenis kelamin, etnis, dan ras ditambahkan.

"Dalam beberapa dekade terakhir, catatan kesehatan elektronik telah menjadi sumber data yang kaya dan dapat dimanfaatkan untuk memahami dan memprediksi penyakit yang kompleks, khususnya Alzheimer," tulis ungkap penelitian tersebut.

Para peneliti menggunakan catatan kesehatan untuk melacak perkembangan Alzheimer dan mengembangkan model yang memprediksi diagnosis demensia dari data klinis. Para peneliti mencatat ada gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer sangat parah, heterogen, dan sulit didiagnosis, serta akan terus meningkat di populasi lanjut usia.

"Alzheimer adalah bentuk demensia paling umum setelah usia 65 tahun, dengan gejala hilangnya ingatan dan kognitif lainnya yang sangat merugikan pasien dan pengasuhnya," tulis peneliti.

Penelitian ini melibatkan data klinis dari lebih dari 250.000 individu yang dikumpulkan antara tahun 1980 hingga 2021, termasuk hampir 3.000 pasien yang telah didiagnosis dengan Alzheimer. Model AI dilatih menggunakan 70% catatan pasien, sementara 30% sisanya digunakan untuk evaluasi penelitian.

AI menunjukkan tingkat akurasi tinggi dalam memprediksi timbulnya Alzheimer. "Temuan ini mendukung hipotesis bahwa Alzheimer dapat terkait dengan penuaan umum atau kelemahan, yang mungkin muncul dalam sistem tubuh non-neurologis sebelum atau bersamaan dengan Alzheimer," tulis para peneliti.

Baca Juga: Kominfo Luncurkan Program DLA Kembangkan Kepemimpinan Digital