Find Us On Social Media :

Bukan AS, Negara ini Paling Terdepan dalam Pengembangan AI di Dunia

By Adam Rizal, Senin, 8 Juli 2024 | 09:30 WIB

Ilustrasi pengembangan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan asal China

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan China sebagai negara terdepan dan lebih unggul dari Amerika Serikat (AS) dalam hal penemuan, pengembangan dan pendaftaran paten teknologi, khususnya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif. 

"China tercatat enam kali lebih banyak mengajukan paten AI dibandingkan AS," tulis laporan PBB tersebut.

Channel News Asia melaporkan Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) mencatat sekitar 50.000 aplikasi paten AI yang diajukan Tiongkok dalam sepuluh tahun terakhir, dengan seperempatnya diajukan pada 2023.

Christopher Harrison (Manajer Analisis Paten WIPO) mengatakan sektor artificial intelligence (AI) berkembang pesat dan diharapkan terus tumbuh lebih cepat. WIPO juga menemukan bahwa China mengajukan lebih dari 38.000 penemuan AI antara 2014-2023, dibandingkan dengan 6.276 yang diajukan oleh AS pada periode yang sama.

"Permohonan paten China ini meliputi berbagai sektor seperti kendaraan otonom, penerbitan, dan manajemen dokumen," ujarnya.

Data PBB juga menunjukkan Korea Selatan, Jepang, dan India berada di peringkat ketiga hingga kelima, dengan India tumbuh paling cepat. Beberapa perusahaan besar yang mengajukan paten AI termasuk ByteDance dari Tiongkok, Alibaba Group, dan Microsoft.

Harrison menambahkan bahwa data paten ini akan berdampak besar pada berbagai sektor industri di masa depan. WIPO memperkirakan akan ada gelombang paten baru yang akan diajukan dan berencana merilis pembaruan data, kemungkinan menggunakan AI untuk menggambarkan tren tersebut.

Sementara itu China mempercepat pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam negeri dengan mendirikan Pusat Inovasi AI sekaligus menandai komitmennya untuk menjadi pemimpin global dalam teknologi AI dan menunjukkan kemandirian China dalam kemandirian AI. 

Pusat penelitian itu akan fokus kepada penelitian dan pengembangan, penerapan industri, dan inovasi skenario AI. China sangat berambisi mencapai target skala industri AI senilai triliunan yuan di masa depan, mengingat teknologi AI akan memegang peranan penting di masa depan.

Beberapa kota, seperti Beijing dan Shanghai, telah menjadi pusat kegiatan inovasi AI. Apalagi, Beijing menjadi rumah bagi sebagian besar tim inovasi AI terkemuka. Langkah-langkah konkret telah diambil untuk mendukung pengembangan AI, termasuk penelitian produk inovatif dan pembangunan ekosistem inovasi terbuka.

Menurut laporan Institut Strategi Pengembangan Kecerdasan Buatan Generasi Baru China (Chinese Institute of New Generation Artificial Intelligence Development Strategies/CINGAI), dari sekitar 2.200 perusahaan AI di negara itu, Beijing menyumbang sekitar 28 persen, menempati urutan pertama di antara semua provinsi dan kota di negara itu. 

Beijing saat ini memiliki 122 tim inovasi model besar, menempati peringkat pertama di China dan mencakup sekitar separuh dari jumlah tim terkait di negara itu, menurut laporan resmi dari Komisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kota Beijing.  Tahun lalu, Beijing merilis sebuah rencana terperinci untuk mendorong pengembangan AI. 

Menurut rencana tersebut, skala industri inti AI Beijing ditargetkan mencapai 300 miliar yuan pada 2025, mempertahankan pertumbuhan lebih dari 10 persen, yang pada dasarnya menjadi sumber inovasi AI dengan pengaruh global.

Shanghai juga mempercepat peningkatan pengembangan industri AI yang berkualitas tinggi dan kini giat mengembangkan ekologi inovasi model besar. Saat ini Shanghai memiliki lebih dari 20 model besar yang lulus audit dan catatan pemerintah daerah. Selain itu, ruang ekologi inovasi penerapan industri model besar telah beroperasi kurang dari setengah tahun, menarik hampir 60 perusahaan menetap.

Total skala industri inti AI di China mencapai 500 miliar yuan, dan jumlah perusahaan terkait telah melampaui 4.300, menurut sumber dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China. Meskipun China telah mencapai keunggulan komparatif dalam beberapa bidang AI, seperti model suara dan medis, masih ada kesenjangan dalam teknologi dasar dan talenta. Karena itu, kerja sama antara komunitas ilmiah, teknologi, dan industri diperlukan untuk mempercepat pengembangan teknologi AI serta memperkuat basis talenta dan inovasi orisinal.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memperkenalkan serangkaian teknologi AI seperti pengenalan wajah, pengenalan suara, robot cerdas, realitas virtual (virtual reality/VR), kendaraan swakemudi, banyak digunakan dalam kehidupan sosial China, yang mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, perawatan medis, ilmu pengetahuan dan teknologi, logistik, pertanian, hiburan. 

Baca Juga: Fitur AI Terbaru WhatsApp ini Bantu Pengguna Bikin Avatar Pribadi