Samsung mencatat pertumbuhan penjualan dan laba tercepat dalam beberapa tahun terakhir pada kuartal kedua 2024, menyusul kesuksesan Samsung menjual HP flagship Samsung Galaxy S24 series lewat fitur Galaxy AI yang berbasis teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI).
Samsung Newsroom mengungkapkan Samsung meraup laba operasional sebesar 10,4 triliun won atau sekitar Rp 122,7 triliun. Angka itu mencerminkan lonjakan laba operasional sebesar 15 kali lipat dibandingkan dengan kuartal II-2023, yang hanya 670 miliar won (sekitar Rp 7,9 triliun). Selain itu, penjualan Samsung mencapai 74 triliun won (sekitar Rp 873,1 triliun), naik dari 60,01 triliun won (sekitar Rp 708 triliun) pada kuartal II-2023.
Penjualan global Samsung tumbuh sekitar 23 persen, mencerminkan kenaikan terbesar sejak puncak era pandemi Covid pada tahun 2021. Pengembangan AI yang saat ini ramai dilakukan perusahaan teknologi turut meningkatkan sentimen positif di perusahaan telekomunikasi.
Bisnis memori Samsung juga berkontribusi pada performa cemerlang pada kuartal II-2024 ini. Saat ini, pasar memori mulai bangkit dari penurunan pasca-Covid, didorong oleh tingginya permintaan pusat data dan pengembangan AI. Permintaan ini meningkatkan harga rata-rata chip memori sebesar 15 persen dari kuartal sebelumnya, membantu Samsung membalikkan kerugian tahun lalu.
Samsung akan merilis laporan lengkap kuartal kedua 2024 pada akhir Juli 2024. Pada kuartal pertama sebelumnya, Samsung juga mencatat performa keuangan positif dengan pertumbuhan pendapatan dua digit dan laba hampir 10 kali lipat, berkat penjualan chip memori dan smartphone Galaxy S24 series. Samsung melaporkan pendapatan sebesar 71,92 triliun won (sekitar Rp 845,16 triliun) pada periode Januari-Maret 2024, tumbuh 13 persen dibandingkan kuartal I-2023.
Dari pendapatan tersebut, Samsung meraup laba operasional sebesar 6,61 triliun won (sekitar Rp 77,7 triliun), yang 933 persen lebih tinggi secara YoY. Sebagai perbandingan, laba operasional Samsung pada kuartal I-2023 hanya sebesar 640 miliar won (sekitar Rp 7,52 triliun).
Baca Juga: Hands-on Samsung Galaxy Z Flip6: Makin Imut, Makin Banyak Fitur AI