Find Us On Social Media :

Nintendo Bakal Hadirkan Teknologi AI Generatif ke Konsol Game

By Adam Rizal, Selasa, 16 Juli 2024 | 09:30 WIB

Nintendo Switch 2

Nintendo akan mengintegrasikan teknologi artificiaI intelligence (AI) generatif ke dalam produknya untuk menyambut tren pasar yang menginginkan sebuah perangkat berbasis AI.Teknologi AI telah lama digunakan dalam game tic-tac-toe Bertie the Brain pada tahun 1950. 

Presiden dan Direktur Perwakilan Nintendo, Shuntaro Furukawa mengatakan teknologi AI telah digunakan untuk membuat dan mengendalikan karakter dalam game serta memiliki hubungan erat dengan pengembangan game. 

"AI generatif, yang baru-baru ini populer, bisa digunakan secara kreatif tetapi kami sadar ada risiko terkait hak kekayaan intelektual," katanya.

Meskipun terbuka terhadap teknologi baru, Nintendo tetap fokus memberikan pengalaman unik yang tidak bisa dihasilkan teknologi saja. Nintendo tidak menolak AI generatif, tetapi mereka lebih mengutamakan desain game tradisional yang sukses pada konsol Wii dan Switch. "Nintendo ingin memproduksi cukup banyak unit konsol baru untuk menghindari kekurangan seperti yang terjadi pada Switch," ujarnya.

Nintendo akan mengumumkan konsol baru pada tahun fiskal 2025, dengan rumor peluncuran Switch 2 pada musim gugur ini dan dirilis Maret 2025. Konsol baru ini diperkirakan menggunakan SoC NVIDIA Tegra 239 dengan arsitektur GPU Ampere, 1280 CUDA Cores, dan 8 inti CPU Arm Cortex A78 dengan RAM 12 GB. Cartridge game akan menggunakan Samsung V-NAND Generasi ke-5 dengan kecepatan baca hingga 1,4 GB/s, serta dukungan NVIDIA DLSS untuk Super Resolution dan Ray Reconstruction, tanpa Frame Generation.

Switch 2 Pakai AI

Nintendo bakal meluncurkan konsol game terbarunya Switch 2 pada tahun depan dan bocoran spesifikasi perangkat itu mulai bermunculan di dunia maya. Bocoran terbaru Nintendo Switch 2 akan menggunakan GPU NVIDIA Ampere yang otomatis akan menggunakan teknologi DLSS.

Sebagai informasi, teknologi DLSS (Deep Learning Super Sampling) menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan performa game dan kualitas gambar. Teknologi DLSS akan merender game terlebih dahulu pada resolusi rendah dan meningkatkannya ke resolusi asli melalui algoritma AI. Proses itu akan meningkatkan performa hingga dua kali lipat tanpa mengorbankan kualitas gambar seperti dikutip Gizmochina.

DLSS sendiri adalah teknologi yang diperkenalkan dengan kartu grafis seri NVIDIA RTX 2000. Kartu-kartu ini memiliki chip yang tidak menghadapi batasan ruang apa pun. Namun, Nintendo memiliki ruang yang lebih terbatas untuk mengintegrasikan teknologi DLSS di Switch 2 mendatang.

RAM 12 GB

Nintendo akan meluncurkan konsol game terbarunya Switch 2 yang menawarkan spesifikasi gahar sekaligus memanaskan persaingan pasar yang saat ini didominasi oleh Sony PlayStation5 dan Microsoft Xbox Series X/S. Kehadiran RAM 12 GB itu membuat Nintendo Switch 2 dapat bersaing dengan konsol berperforma tinggi seperti PS5 dan Xbox Series X. Saat ini konsol game PS5 dan Xbox Series X memiliki RAM 16GB.

Selain RAM 12 GB, Nintendo Switch 2 mengikuti teknologi terbaru dan menghilangkan kebutuhan perangkat keras yang semakin meningkat. Nintendo Switch 2 akan mendukung teknologi DLSS milik Nvidia.

Faktanya, itu adalah DLSS 3.1, yang baru-baru ini diumumkan dan hanya didukung oleh kartu grafis seri RTX 40 seperti dikutip Gizmochina.

DLSS adalah teknik upscaling yang menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas gambar gim.Teknologi itu bekerja dengan menggunakan jaringan saraf untuk mempelajari cara meningkatkan gambar beresolusi rendah ke resolusi lebih tinggi, sehingga menghasilkan gambar yang lebih tajam dan detail tanpa memerlukan kartu grafis yang lebih bertenaga.

Sederhananya, ini membantu pemain mendapatkan pengalaman yang lebih lancar di area di mana kartu grafis tidak berfungsi, dengan meningkatkan kinerja gim dengan bantuan kecerdasan buatan. Sayangnya, seluruh informasi ini belum dikonfirmasi oleh pihak perusahaan, sehingga kita harus menunggu saat hari peluncuran tiba.

Baca Juga: Alasan Microsoft Larang Karyawannya di China Pakai HP Android