Find Us On Social Media :

Bukan Serangan Siber, Ini Penyebab Gangguan Windows Down Kemarin

By Adam Rizal, Sabtu, 20 Juli 2024 | 07:00 WIB

Proses pembaruan perangkat lunak sistem keamanan CrowdStrike diduga menjadi penyebab gangguan perangkat berbasis Windows kemarin yang mengakibatkan kekacauan global pada sistem komputer pada Jumat (19/7). Microsoft sendiri adalah salah satu klien dari CrowdStrike. Dampaknya, layanan penerbangan, saluran televisi, hingga bank di berbagai negara lumpuh.

"Update software ini berdampak kepada Windows yang terinstal dan menyebabkan mesin tersebut macet (kesalahan layar biru) dan terjebak dalam boot loop," kata Profesor Salil Kanhere dari University of New South Wales di Sydney, dikutip dari CNN.

"Pembaruan perangkat lunak ini tampaknya telah diluncurkan secara global tanpa pengujian yang baik," tambahnya.

Salah satu produk utama CrowdStrike adalah Falcon, yang digambarkan di situs webnya sebagai platform yang "menyediakan indikator serangan real-time, deteksi yang sangat akurat, dan perlindungan otomatis" dari kemungkinan ancaman keamanan siber.

CrowdStrike menjual Falcon kepada perusahaan besar dan klien pemerintah, termasuk bank-bank besar dunia, perusahaan perawatan kesehatan, dan perusahaan energi. CEO CrowdStrike George Kurtz mengonfirmasi bahwa pemadaman di seluruh dunia adalah hasil dari "cacat yang ditemukan dalam pembaruan konten tunggal untuk host Windows."

"Gangguan massal tersebut bukan hasil dari insiden keamanan atau serangan siber," katanya.

Kurtz juga menyebut bahwa cacat pada pembaruan yang menyebabkan masalah komputasi global ini telah "diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan."

"Kami merekomendasikan organisasi untuk memastikan bahwa mereka berkomunikasi dengan perwakilan CrowdStrike melalui saluran resmi. Tim kami sepenuhnya dimobilisasi untuk memastikan keamanan dan stabilitas pelanggan CrowdStrike," kata Kurtz dalam unggahannya di X.

Baca Juga: Jutaan Perangkat Windows Alami Blue Screen of Death, Ini Penyebabnya