Find Us On Social Media :

Langgar Privasi, Apple Latih AI dengan Transkrip Video YouTube

By Adam Rizal, Senin, 22 Juli 2024 | 10:30 WIB

Apple Intelligence (AI)

Apple melatih layanan Apple Intelligence yang berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatifnya dengan  menggunakan video dari YouTube. Informasi itu pertama kali dilaporkan oleh Proof News dan Wired. Dalam penyelidikan tersebut, Apple, bersama dengan perusahaan teknologi lain seperti Nvidia dan Anthropic menggunakan data transkrip YouTube yang terdiri dari transkrip 173.536 video yang berasal dari lebih dari 48.000 saluran.

Video-video itu mencakup saluran pendidikan seperti Khan Academy dan MIT, serta situs berita seperti The Wall Street Journal. Konten dari kreator terkenal seperti MrBeast dan Marques Brownlee juga digunakan untuk melatih AI ini. Marques Brownlee menyatakan bahwa Apple mencoba menghindari kesalahan dengan menggunakan sumber data dari transkrip video YouTube dan bukan dari video itu sendiri.

Namun, ia merasa langkah ini tetap tidak benar karena tidak meminta izin dari kreator. Brownlee menambahkan bahwa ini akan menjadi masalah yang terus berkembang dalam jangka waktu yang lama. Proof News juga membuat alat untuk membantu pembuat konten mencari apakah konten mereka termasuk dalam kumpulan data tersebut. 

Meskipun kumpulan data ini tidak menyertakan gambar dari video, beberapa subtitle diterjemahkan ke berbagai bahasa. Kumpulan data ini dilaporkan dibuat oleh Eleuther AI, sebuah laboratorium penelitian nirlaba yang fokus pada mempromosikan sains terbuka. Sejauh ini, tidak ada perusahaan yang terlibat yang memberikan komentar tentang masalah ini.

CEO YouTube, Neal Mohan, menjelaskan bahwa penggunaan video YouTube untuk melatih model AI merupakan pelanggaran terhadap kebijakan platform.

Sementara itu Apple kembali menjadi perusahaan paling berharga di dunia, menggeser Microsoft dari posisi teratas dalam perlombaan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Saham Apple naik hampir 4 persen, mencapai rekor USD 215,04, dengan valuasi pasar sebesar USD 3,29 triliun. Hal itu pertama kalinya dalam lima bulan Microsoft tertinggal, dengan valuasi pasar sebesar USD 3,24 triliun. 

Kenaikan saham itu terjadi setelah Nasdaq mencapai rekor tertinggi berkat tanda-tanda inflasi yang melambat. Saham Apple melonjak lebih dari 7 persen sehari setelah mengumumkan fitur AI dan peningkatan perangkat lunak baru untuk perangkatnya. 

CEO Tim Cook dan eksekutif lainnya memperkenalkan cara baru bagi asisten suara Siri untuk berinteraksi dengan pesan, email, kalender, dan aplikasi pihak ketiga. Analis percaya bahwa fitur-fitur ini akan mendorong penjualan iPhone.

Meskipun Apple tertinggal dalam bidang AI dibandingkan dengan Microsoft dan Google, laporan terbaru dari Wedbush menunjukkan optimisme baru. Apple berencana mengintegrasikan ChatGPT GPT-4o milik OpenAI ke dalam ekosistem perangkat lunaknya. Meta dan Google juga berupaya mengadaptasi produk AI mereka agar kompatibel dengan platform Apple.

Wedbush memperkirakan divisi Layanan Apple dapat menghasilkan pendapatan tambahan sebesar USD 10 miliar per tahun, yang mencakup lisensi perangkat lunak dan aplikasi seperti Apple Pay dan AppleCare. Optimisme ini didasarkan pada keyakinan bahwa aplikasi AI generatif akan meningkat penggunaannya di platform Apple dalam 12 bulan ke depan.

Microsoft juga telah mengintegrasikan produk OpenAI ke dalam layanan komputasi awan Azure, memberikan pengguna akses ke teknologi AI yang serupa. Versi awal produk AI Apple akan tersedia bagi pengembang melalui iOS 18 akhir tahun ini, dan laporan pendapatan kuartal pertama tahun fiskal 2025 akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang pertumbuhan pengguna di masa depan.

Baca Juga: Pendiri OpenAI ChatGPT Buat Platform Edukasi Eureka Labs Berbasis AI