Find Us On Social Media :

Ada 8,5 Juta Perangkat PC Windows yang Kena Gangguan Error Blue Screen

By Adam Rizal, Selasa, 23 Juli 2024 | 11:30 WIB

Kesalahan sistem keamanan CrowdStrike yang terinstal dalam sistem operasi Windows menyebabkan jutaan komputer mengalami blue screen secara serentak di dunia pada Jumat, 19 Juli 2024.  Dalam sebuah posting blog resmi, Microsoft menyatakan sekitar 8,5 Juta perangkat PC Windows mengalami blue screen atau mewakili kurang dari 1 persen dari seluruh PC Windows di dunia.

"Meskipun hanya sebagian kecil, dampaknya besar karena banyak perusahaan penting menggunakan CrowdStrike," kata Microsoft dalam blog resminya.

Microsoft menambahkan bahwa insiden ini menunjukkan pentingnya prioritas pada operasi yang aman dan pemulihan bencana.

"Selama dua hari terakhir, kami belajar, memulihkan diri, dan bergerak maju secara efektif melalui kolaborasi. Kami menghargai kerja sama semua sektor dan akan terus memperbarui pembelajaran dan langkah selanjutnya," kata Microsoft.

Gangguan IT global ini menyebabkan jutaan pengguna Windows mengalami error, dengan tampilan blue screen yang meminta restart, yang dikenal sebagai Blue Screen of Death (BSOD). Insiden ini terjadi setelah update keamanan Microsoft CrowdStrike ke versi terbaru.

CrowdStrike Falcon, yang memonitor dan memblokir aktivitas mencurigakan, mengalami kesalahan pemrograman dalam update ini, menyebabkan OS Windows tidak berfungsi dan hanya menampilkan BSOD. Produk ini digunakan di Windows dengan arsitektur cloud-native dan kemampuan deteksi berbasis AI, memberikan perlindungan, visibilitas, dan respons real-time terhadap ancaman siber, bertujuan meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko serangan siber.

Gangguan ini mempengaruhi operasional berbagai perusahaan di dunia, seperti di Amerika Serikat, Australia, dan bahkan Indonesia.

Dikutip dari Times of India, setidaknya tiga maskapai besar di Amerika Serikat, yaitu American Airlines, United, dan Delta, menghentikan semua penerbangan, menurut Federal Aviation Administration (FAA). Sejumlah bandara seperti Bandara Sydney dan Schiphol Amsterdam juga melaporkan gangguan pada Windows in menyebabkan tidak berfungsinya sistem booking, checkin, dan fungsi-fungsi operasional lainnya. 

Tidak hanya sektor penerbangan, gangguan BSOD ini juga telah mempengaruhi aktivitas operasional bank, perusahaan media, dan penyedia layanan kereta api.

Dalam sebuah pernyataan, Microsoft mengatakan bahwa pihaknya sedang mengambil "tindakan mitigasi" setelah ada masalah layanan. "Layanan kami masih terus mengalami perbaikan sementara kami terus mengambil tindakan mitigasi," kata perusahaan tersebut dalam cuitannya di media sosial X.

“Kami tetap berkomitmen untuk menangani kejadian ini dengan prioritas dan urgensi tertinggi sementara kami terus mengatasi dampak yang tersisa pada aplikasi Microsoft 365 yang dalam kondisi menurun," tambah perusahaan tersebut.

Pihak CrowdStrike sendiri sudah menyadari adanya masalah ini dan mengatakan, "Para engineer kami sedang bekerja aktif untuk menyelesaikan masalah ini dan tidak perlu membuka tiket dukungan." Selanjutnya, CrowdStrike menyatakan pihaknya akan memberikan update kepada pengguna setelah masalah ini terselesaikan.

Apa itu Blue Screen of Death (BSOD)? Gangguan yang punya nama lain black screen errors atau STOP code errors terjadi ketika masalah kritis memaksa sistem Windows untuk melakukan shutdown atau restart. Ketika error ini terjadi, komputer akan melakukan restart secara tiba-tiba, dan data yang belum disimpan kemungkinan besar akan hilang

Saat terjadi gangguan layar biru, biasanya akan muncul pesan error pada layar. Dalam kasus BSOD yang terjadi saat ini, pesan yang muncul di layar adalah "Your PC ran into a problem and needs to restart. We are just collecting some error info, then we will restart for you."

BSOD terjadi ketika sistem mengalami crash akibat masalah serius yang mencegahnya berfungsi dengan aman. Masalah itu bisa berpangkal pada software maupun hardware. 

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan ketika kita mengalami gangguan layar biru, seperti memperbarui sistem operasi Windows dan semua device driver; melakukan scan terhadap malware; memeriksa apakah komponen hardware bekerja dengan baik; dan mengembalikan memulihkan (restore) Windows ke titik pemulihan sebelumnya.

Baca Juga: Model AI Gemini 1.5 Flash Bisa Analisis Malware dalam Hitungan Detik