Find Us On Social Media :

Jika Terpilih Presiden AS, Kamala Harris Fokus Sahkan Regulasi AI

By Adam Rizal, Rabu, 24 Juli 2024 | 10:30 WIB

Ilustrasi artificial intelligence (AI)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden resmi mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri kembali menjadi presiden AS dalam pemilu umum AS yang akan datang. Sebagai gantinya. Wakil Presiden AS saat ini Kamala Harris akan menjadi kandidat terkuat dari Partai Demokrat.

Biden memberikan dukungan penuh dan endorsement untuk Harris maju di pemilu AS. Harris pun menegaskan tekadnya memenangkan nominasi dan menjadi presiden. Kamala Harris yang lahir di Oakland, California, memiliki pengalaman panjang dalam berhubungan dengan industri teknologi.

Sebagai mantan Jaksa Wilayah San Francisco dan Jaksa Agung California, serta Senator sejak 2016, Harris sangat serius menggarap  regulasi teknologi dan keamanan data.Harris mendapatkan dukungan dari tokoh modal ventura seperti John Doerr dan Ron Conway. Reid Hoffman, co-founder LinkedIn, juga segera mendukung Harris sebagai calon presiden. Namun, tokoh industri lain seperti Reed Hastings, co-founder Netflix, lebih berhati-hati dan beberapa menyerukan konvensi terbuka untuk menentukan calon presiden.

Sebagai Wakil Presiden, Harris menekankan pentingnya pengesahan regulasi AI. Bersama Presiden Biden, ia menolak anggapan bahwa perlindungan publik harus mengorbankan inovasi. Biden telah mengeluarkan perintah eksekutif yang meminta perusahaan teknologi menetapkan standar baru dalam pengembangan AI seperti dikutip Tech Crunch.

Harris menyebut komitmen sukarela ini sebagai langkah awal menuju masa depan AI yang lebih aman dengan lebih banyak regulasi yang akan datang. Menurutnya, tanpa regulasi dan pengawasan pemerintah yang kuat, beberapa perusahaan teknologi mungkin lebih mengutamakan keuntungan daripada kesejahteraan pelanggan, keselamatan komunitas, dan stabilitas demokrasi.

Harris juga diperkirakan akan mendukung regulasi cryptocurrency dari pemerintahan Biden, meskipun ia jarang berbicara secara spesifik tentang isu ini. Dengan dukungan penuh dari Biden dan pengalaman luasnya di bidang hukum dan kebijakan teknologi, Kamala Harris siap memimpin Partai Demokrat dalam pemilihan presiden 2024, membawa visi untuk regulasi teknologi dan AI yang lebih ketat demi kepentingan publik.

Baca Juga: Samsung Berambisi Ciptakan HP AI yang Lebih Canggih dari Galaxy AI