Find Us On Social Media :

Urai Kemacetan, Kini 40 Simpang Lampu Lalu Lintas di Jakarta Pakai AI

By Adam Rizal, Kamis, 25 Juli 2024 | 10:30 WIB

Link CCTV untuk Pantau Arus Mudik Lebaran 2024.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menerapkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di 40 dari 321 simpang jalan yang memiliki lampu lalu lintas di Jakarta.

"Kami memulai sistem ini pada tahun 2022 dan dilanjutkan pada 2023. Target kami adalah menerapkan kecerdasan buatan di 321 simpang, dan saat ini baru 40 simpang yang sudah menggunakan sistem AI," ujar Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Yayat Sudrajat, dalam seminar daring bertema "Sistem Pintar Pengendalian Lalu Lintas untuk Jakarta sebagai Kota Global," yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Beberapa simpang yang sudah menggunakan teknologi ini antara lain di Jalan Kyai Tapa-Jalan Daan Mogot, Jalan S. Parman-Jalan Tomang Raya, Jalan Gatot Subroto-Jalan Rasuda Said, Jalan MT Haryono-Jalan Sutoyo, Jalan Ahmad Yani-Jalan Utan Kayu, Jalan Gunung Sahari-Jalan Wahidin, dan Jalan Gunung Sahari-Jalan Mangga Besar.

Yayat menjelaskan bahwa sistem AI ini dapat mengidentifikasi volume lalu lintas di setiap kaki simpang dan jenis kendaraan, termasuk berat, ringan, dan sepeda. Selain itu, sistem ini juga membantu memantau pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan, seperti tidak mengenakan sabuk keselamatan.

"Sistem kecerdasan buatan ini membuat lampu lalu lintas lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu tunda di traffic light sesuai dengan volume arus lalu lintas pada setiap kaki simpang," jelas Yayat seperti dilansir Antara.

Penerapan AI di simpang-simpang lampu lalu lintas membantu memperlancar arus lalu lintas, mengingat titik kemacetan sering terjadi di persimpangan. Pengaturan simpang dengan AI di DKI Jakarta dilakukan dengan menghitung volume berdasarkan karakteristik kendaraan dan antrean. Jika panjang antrean melebihi batas yang ditentukan, sistem akan memberikan prioritas sehingga setiap kaki simpang akan lebih lancar.

"Berdasarkan kajian yang telah kami lakukan, sistem ini mengurangi waktu tunda sekitar 15-20 persen. Jika 321 simpang sudah menggunakan sistem ini, Insya Allah bisa mengurai kemacetan," ujar Yayat.

Baca Juga: Alasan Meta Dorong Industri Gunakan Model AI Open Source Gratis