Find Us On Social Media :

Pendapatan Alphabet Q2 2024 Meroket Berkat Fokus Kembangkan AI

By Adam Rizal, Kamis, 25 Juli 2024 | 13:00 WIB

Sundar Pichai (CEO Google)

Alphabet Inc., perusahaan induk Google, melaporkan pendapatan kuartal kedua (Q2) 2024 sebesar 84,74 miliar dolar AS, meningkat 14 persen dari periode yang sama tahun lalu. Alphabet mencatat laba bersih sebesar 23,62 miliar dolar AS, atau 1,89 dolar AS per saham. 

Pendapatan terbesar Alphabet datang dari  layanan Google, termasuk iklan YouTube, menurut laporan keuangan perusahaan. Laporan itu juga menunjukkan layanan Google Cloud tumbuh menjadi 10,35 miliar dolar AS, naik dari 8,03 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun 2023.

"Kinerja kuat kami pada kuartal ini datang dari  layanan iklan Search dan momentum di Cloud. Kami berinovasi di setiap lapisan rangkaian teknologi kecerdasan buatan (AI) yang membuat pasar semakin percaya," kata CEO Alphabet Sundar Pichai.

"Kepemimpinan infrastruktur kami yang sudah lama dan tim riset internal menempatkan kami pada posisi yang baik untuk menghadapi perkembangan teknologi dan mengejar banyak peluang di masa depan," ujarnya.

Presiden dan Chief Investment Officer (CIO) Alphabet Ruth Porat mengatakan Google akan terus berinvestasi untuk mendukung peluang pertumbuhan tertinggi.

"kami tetap berkomitmen untuk menciptakan kapasitas investasi dengan terus menata ulang basis biaya perusahaan secara berkelanjutan," ujarnya.

"Kami membukukan pendapatan sebesar 85 miliar dolar AS, naik 14 persen (yoy), didorong oleh Search dan Cloud, yang untuk pertama kalinya melampaui 10 miliar dolar AS dalam pendapatan kuartalan dan 1 miliar dolar AS dalam laba operasional," ucapnya.

Akuisisi Wiz

Perusahaan induk Google, Alphabet, dikabarkan berencana mengakusisi perusahaan cloud security Wiz dengan nilai sekitar $23 miliar.

Konon, ini bakal jadi akuisisi terbesar yang pernah dilakukan Alphabet. Informasi ini diketahui dari laporan The Wall Street Journal (WSJ).

Wiz menawarkan solusi all-in-one untuk cloud security, di mana solusinya dapat mengolah data dari Amazon Web Services, Microsoft Azure, Google Cloud, dan platform cloud lainnya, kemudian memindai semuanya untuk mengetahui faktor risiko keamanan.

Kelihatannya, para eksekutif di Alphabet melihat akuisisi ini sebagai cara untuk memperkuat bisnis Google Cloud, yang diketahui tumbuh 28% menjadi $9,57 miliar pada kuartal pertama tahun ini.

Baik Google maupun Wiz masih belum memberikan tanggapan terkait dengan kabar akusisi ini.

Kabar akusisi ini sendiri muncul hanya dua bulan setelah Wiz mengumumkan penggalangan dana Seri E senilai $1 miliar dengan valuasi $12 miliar.

Didirikan empat tahun lalu oleh mantan karyawan Microsoft, Assaf Rappaport, Ami Luttwak, Yinon Costica, dan Roy Reznik, Wiz telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $1,9 miliar.

Pada saat pendanaan terakhir yang didapatkannya, perusahaan ini mengatakan bahwa mereka memiliki pendapatan berulang tahunan sebesar $350 juta.

Investor perusahaan ini termasuk Andreessen Horowitz, Lightspeed Venture Partners, Thrive, Greylock, Wellington Management, Cyberstarts, Greenoaks, Howard Schultz, Index Ventures, Salesforce Ventures, dan Sequoia Capital.

Baca Juga: Demi Internet Kencang, Seribu Maskapai Penerbangan Pakai Starlink