Find Us On Social Media :

Patuhi Regulasi AS, Apple Siap Kembangkan Teknologi AI yang Aman

By Adam Rizal, Senin, 29 Juli 2024 | 10:30 WIB

Apple Intelligence (AI)

Apple menandatangani komitmen sukarela dari Gedung Putih untuk mengembangkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang aman, terjamin, dan dapat dipercaya. Apple akan mengintegrasikan layanan AI generatifnya Apple Intelligence kepada  2 miliar pengguna Apple. Apple bergabung dengan 15 perusahaan teknologi lainnya, termasuk Amazon, Anthropic, Google, Inflection, Meta, Microsoft, dan OpenAI, yang telah berkomitmen pada prinsip dasar Gedung Putih untuk pengembangan AI generatif pada Juli 2023.

Saat itu Apple belum merinci rencananya untuk memasukkan AI ke dalam iOS. Namun, pada WWDC bulan Juni, Apple mengumumkan akan sepenuhnya terjun ke AI generatif, dimulai dengan kolaborasi untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam iPhone. Apple mematuhi pedoman Gedung Putih terkait AI, sebagai langkah awal untuk memperoleh dukungan sebelum perdebatan regulasi tentang AI di masa depan. Gedung Putih menyatakan surat komitmen ini adalah langkah awal menuju pengembangan AI yang aman, terjamin, dan dapat dipercaya.

Dalam komitmen itu, perusahaan AI berjanji untuk melakukan uji red-team (berperan sebagai peretas untuk menguji langkah-langkah keamanan) pada model AI sebelum dirilis ke publik dan membagikan hasilnya kepada publik. Komitmen sukarela dari Gedung Putih juga meminta perusahaan AI untuk memperlakukan bobot model AI yang belum dirilis secara rahasia. Apple dan perusahaan lainnya setuju untuk bekerja pada bobot model AI di lingkungan yang aman, membatasi akses hanya kepada beberapa karyawan.

Terakhir, perusahaan AI sepakat untuk mengembangkan sistem pelabelan konten, seperti tanda air, untuk membantu pengguna membedakan antara konten yang dihasilkan oleh AI dan yang tidak.

Jadi Perusahaan Bernilai

Apple kembali menjadi perusahaan paling berharga di dunia, menggeser Microsoft dari posisi teratas dalam perlombaan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Saham Apple naik hampir 4 persen, mencapai rekor USD 215,04, dengan valuasi pasar sebesar USD 3,29 triliun. Hal itu pertama kalinya dalam lima bulan Microsoft tertinggal, dengan valuasi pasar sebesar USD 3,24 triliun. 

Kenaikan saham itu terjadi setelah Nasdaq mencapai rekor tertinggi berkat tanda-tanda inflasi yang melambat. Saham Apple melonjak lebih dari 7 persen sehari setelah mengumumkan fitur AI dan peningkatan perangkat lunak baru untuk perangkatnya. 

CEO Tim Cook dan eksekutif lainnya memperkenalkan cara baru bagi asisten suara Siri untuk berinteraksi dengan pesan, email, kalender, dan aplikasi pihak ketiga. Analis percaya bahwa fitur-fitur ini akan mendorong penjualan iPhone.

Meskipun Apple tertinggal dalam bidang AI dibandingkan dengan Microsoft dan Google, laporan terbaru dari Wedbush menunjukkan optimisme baru. Apple berencana mengintegrasikan ChatGPT GPT-4o milik OpenAI ke dalam ekosistem perangkat lunaknya. Meta dan Google juga berupaya mengadaptasi produk AI mereka agar kompatibel dengan platform Apple.

Wedbush memperkirakan divisi Layanan Apple dapat menghasilkan pendapatan tambahan sebesar USD 10 miliar per tahun, yang mencakup lisensi perangkat lunak dan aplikasi seperti Apple Pay dan AppleCare. Optimisme ini didasarkan pada keyakinan bahwa aplikasi AI generatif akan meningkat penggunaannya di platform Apple dalam 12 bulan ke depan.

Microsoft juga telah mengintegrasikan produk OpenAI ke dalam layanan komputasi awan Azure, memberikan pengguna akses ke teknologi AI yang serupa. Versi awal produk AI Apple akan tersedia bagi pengembang melalui iOS 18 akhir tahun ini, dan laporan pendapatan kuartal pertama tahun fiskal 2025 akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang pertumbuhan pengguna di masa depan.

Baca Juga: Rentan Disalahgunakan, AS Siapkan Teknologi Pendeteksi Risiko Model AI