AMD baru saja mengumumkan hasil keuangan kuartal kedua 2024 yang sangat mengesankan. Pendapatan AMD mencapai USD5,8 miliar dengan laba per saham sebesar USD0,69, jauh di atas ekspektasi pasar. Keberhasilan itu diraih berkat kontribusi divisi AI AMD. Divisi Data Center mengalami peningkatan pendapatan sebesar 115 persen dibandingkan tahun lalu, dengan laba operasi yang melonjak 405 persen.
Meskipun indiustri AI saat ini masih didominiasi produk dari NVIDIA, AMD mulai menunjukkan taringnya dan mendapatkan porsi yang cukup besar. Peningkatan itu membantu mengurangi penurunan di divisi gaming dan embedded AMD, yang sepanjang tahun kurang begitu baik.
Setelah pengumuman hasil keuangan ini, saham AMD naik lebih dari 3 persen dalam perdagangan aftermarket. Selain itu, AMD juga memberikan proyeksi pendapatan yang lebih tinggi pada kuartal berikutnya, yakni sebesar USD6,7 miliar, mengalahkan perkiraan Wall Street yang sebesar USD6,61 miliar.
Divisi Client AMD, yang mencakup penjualan CPU untuk konsumen, serta Data Center, yang mencakup penjualan komputasi perusahaan, menjadi pendorong utama kinerja perusahaan. Pendapatan divisi Client mencapai USD1,5 miliar, meningkat 49 persen dibandingkan tahun lalu, berkat penjualan prosesor Ryzen yang kuat. Sementara itu, pendapatan divisi Data Center mencapai $2,8 miliar, didorong oleh penjualan akselerator AI Instinct dan CPU EPYC, dengan pertumbuhan margin operasi sebesar 26 persen.
Di sisi lain, divisi Gaming mengalami penurunan pendapatan sebesar 59 persen menjadi USF648 juta, akibat pengiriman silikon khusus yang lebih rendah untuk konsol game. Divisi Embedded juga mencatat penurunan pendapatan tahunan sebesar 41 persen karena kelebihan pasokan supply dan stock pelanggan.
Baca Juga: Sukses Integrasikan AI, NTT DATA Unggul dalam Teknologi Keberlanjutan