Dell mengurangi jumlah karyawannya sekitar 12.000 karyawan. Keputusan itu diumumkan setelah pertemuan internal Dell pada 6 Agustus 2024, yang kemudian memicu perubahan status karyawan di LinkedIn. Dell mengonfirmasi kabar ini kepada media The Register, menyatakan bahwa perusahaan sedang melakukan reorganisasi untuk menjadi lebih efisien.
Dalam pernyataannya, Dell menyebut bahwa mereka sedang menggabungkan tim dan fokus pada area-area prioritas investasi untuk terus mengembangkan bisnis dan memberikan inovasi serta layanan terbaik kepada pelanggan. Sebelumnya, sebuah memo internal dari eksekutif tim penjualan Dell, John Byrne dan Bill Scannell, mengindikasikan bahwa perusahaan berupaya tumbuh lebih cepat dengan mengembangkan teknologi IT dan AI modern untuk pelanggannya.
"Kami menggabungkan tim dan memprioritaskan di mana kami akan berinvestasi. Kami terus mengembangkan bisnis kami, sehingga kami siap untuk memberikan inovasi, nilai, dan layanan terbaik kepada pelanggan dan mitra kami," tulis Dell seperti dilansir The Register.
Namun, tidak disebutkan jumlah pasti karyawan yang akan terdampak PHK, meskipun diperkirakan mencapai 12.500 orang. PHK ini terutama mempengaruhi divisi penjualan Dell. Pada awal 2023, Dell juga telah memangkas 6.650 karyawan atau sekitar 5% dari total karyawannya secara global.
Langkah ini menambah daftar perusahaan teknologi yang mengurangi jumlah karyawan di pertengahan 2024, termasuk Intel yang juga baru-baru ini mengumumkan PHK terhadap 15.000 karyawannya. CEO Intel, Pat Gelsinger, dalam sebuah memo, menyatakan bahwa efisiensi perlu dilakukan karena pendapatan Intel belum tumbuh sesuai harapan, terutama dalam menghadapi kondisi keuangan yang sulit di semester II-2024.
"Pengeluaran kami terlalu tinggi, margin kami terlalu rendah. Kami perlu mengambil keputusan berat untuk mengatasi keduanya, terutama mengingat laporan keuangan dan prospek kami untuk semester II-2024 yang lebih sulit dari prediksi sebelumnya," ungkap Gelsinger.
Baca Juga: Appdome Luncurkan Solusi Threat Resolution Center Berbasis Gen-AI