Find Us On Social Media :

Fortinet Ungkap Pentingnya Pendekatan Keamanan Berbasis Platform

By Liana Threestayanti, Senin, 26 Agustus 2024 | 16:14 WIB

Di ajang Accelerate Asia 2024 – Edisi Surabaya yang digelar beberapa waktu lalu, Fortinet® menyoroti pentingnya pendekatan berbasis platform dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang semakin kompleks.

Di ajang Accelerate Asia 2024 – Edisi Surabaya yang digelar beberapa waktu lalu, Fortinet® menyoroti pentingnya pendekatan berbasis platform dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang semakin kompleks.

Edwin Lim, Country Director, Fortinet Indonesia, juga menekankan pentingnya memastikan keamanan yang kuat di seluruh siklus hidup produk dan transparansi dalam pengungkapan kerentanan.

Menurutnya, solusi teknologi tradisional yang berbeda-beda tidak lagi mampu mengelola beragam teknologi, model kerja hybrid, dan integrasi TI/TO yang menjadi ciri khas jaringan modern.

“Fortinet mengatasi kerumitan ini dengan menyediakan perlindungan ancaman yang komprehensif, manajemen kerentanan otomatis, dan operasi yang efisien. Strategi terpadu ini tidak hanya mengurangi biaya dan kompleksitas operasional namun juga memastikan bahwa organisasi dapat dengan cepat beradaptasi dengan ancaman-ancaman baru, sehingga membangun operasi keamanan siber yang kuat dan tangguh di masa depan,” jelasnya di hadapan peserta event yang mengambil tema “Step Into the Platform Era” tersebut.

Ajang Accelerate Asia 2024 ini juga menampilkan Pemerintah Kota Surabaya yang memaparkan kemitraan jangka panjang dengan Fortinet, sejak tahun 2016, yang fokus pada perlindungan sistem pemerintahan berbasis elektronik. 

Dr Ikhsan, S.Psi, MM, Sekretaris Daerah Kota Surabaya menjelaskan tentang aplikasi Kantorku, yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya, mengintegrasikan 63 layanan penting bagi proses administrasi kota, termasuk kesehatan, pendidikan, dan manajemen kinerja. 

“Meskipun berhasil, sistem tersebut telah menghadapi banyak ancaman keamanan siber yang signifikan dengan rata-rata jumlah serangan sebanyak 400,000 setiap bulan sejak tahun lalu. Ancaman tersebut semakin sering dan canggih, dan sering kali melibatkan ancaman persisten tingkat lanjut (APT), ransomware, dan kampanye phishing yang mengeksploitasi kerentanan manusia,” cerita Dr Ikhsan. 

Hal itu menjadi tantangan bagi lembaga pemerintah dan bisnis dalam mengamankan aset digital, sekaligus menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan berkelanjutan dan langkah-langkah keamanan tingkat lanjut.

Lebih lanjut, Edwin Lim menyampaikan bahwa Fortinet telah memperluas kehadirannya di Indonesia untuk melindungi ekonomi digital dari ancaman siber yang meningkat. 

Hal tersebut  dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara Indonesia (BSSN) untuk meningkatkan kemampuan keamanan siber sesuai dengan standar nasional. Selain itu, Fortinet juga berkolaborasi dengan universitas seperti UGM, ITS, dan Universitas Multimedia Nusantara untuk mengembangkan ahli keamanan siber dan mengatasi kesenjangan keterampilan di tenaga kerja lokal.

Accelerate Asia 2024 – Edisi Surabaya juga merupakan bagian dari strategi Fortinet untuk berkolaborasi dengan lembaga pemerintahan dan bisnis lokal, memberikan keahlian yang dibutuhkan untuk melindungi masa depan digital dari ancaman siber yang meningkat.

Baca juga: Fortinet Luncurkan Asisten Keamanan IoT Berbasis AI Generatif

Baca juga: SAP Enterprise Cloud Services Pakai Solusi Keamanan Siber CyberArk