Di era digital saat ini, konsumen Indonesia cenderung memilih perpesanan untuk berinteraksi dengan bisnis.
Oleh karena itu, bisnis perlu memanfaatkan perpesanan secara efektif untuk menarik pelanggan dan mempertahankan daya saing.
Untuk mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai hal ini, Meta bermitra dengan Boston Consulting Group (BCG) untuk melakukan survei mendalam tentang perpesanan bisnis di Indonesia.
Survei ini melibatkan 400 bisnis dan 30 wawancara mendalam dengan bisnis dari berbagai industri.
Temuan utama dari survei ini menunjukkan, bahwa lebih dari 90% pelaku bisnis di Indonesia kini menggunakan perpesanan di setiap tahap perjalanan konsumen—mulai dari interaksi awal dan prapenjualan, hingga keterlibatan jangka panjang.
Hal ini menunjukkan, bahwa perpesanan tetap menjadi cara terbaik bagi konsumen dan bisnis untuk menyelesaikan berbagai keperluan; baik itu menjawab pertanyaan, mendiskusikan produk, atau menyelesaikan transaksi pembelian.
"Indonesia memiliki populasi digital terbesar ke-empat di dunia dan merupakan salah satu negara dengan tingkat penetrasi mobile tertinggi. Tidak mengherankan jika 88% orang Indonesia saat ini mengatakan bahwa mereka mengirim pesan kepada bisnis setidaknya sekali seminggu, sama seperti mereka berkomunikasi dengan teman dan keluarga,” ujar Benjamin Joe – Vice President of Southeast Asia and Emerging Markets, Meta, di ajang WhatsApp Business Summit 2024.
Kopi Kenangan, merupakan salah satu brand yang telah memanfaatkan WhatsApp untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dan mendorong penjualan.
Dengan menggunakan iklan di media sosial yang terhubung langsung ke WhatsApp, Kopi Kenangan mempermudah pelanggan untuk terhubung, menemukan produk, melakukan pre-order, dan menukarkan kode promosi secara mudah.
Mereka juga mengirimkan notifikasi promosi dan pembaruan melalui WhatsApp, yang berhasil meningkatkan pemesanan kopi hingga 3x lipat.
Baca Juga: WhatsApp Rilis Tiga Fitur Baru untuk Dukung Bisnis di Indonesia