Find Us On Social Media :

Kampus ini Tawarkan Mata Kuliah Seni Berbasis AI Pertama di Dunia

By Adam Rizal, Selasa, 27 Agustus 2024 | 11:30 WIB

Ilustrasi artificial intelligence (AI)

Ringling College of Art and Design di Florida baru-baru ini meluncurkan program Sertifikat Sarjana Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sekaligus menjadi yang pertama di dunia. Langkah itu mengejutkan banyak pihak, mengingat sekolah seni biasanya berfokus pada kreativitas manusia, bukan teknologi. Dalam program ini, mahasiswa mengikuti tiga kelas yang berfokus pada AI, termasuk kursus dasar dan teknik AI yang diterapkan pada berbagai disiplin seni. 

"AI tidak akan menggantikan manusia, melainkan membantu mereka “meningkatkan standar” sebagai profesional kreatif," kata Rick Dakan (Koordinator AI di Ringling).

Sementara itu, kursus “AI in the Studio” yang diluncurkan pada tahun 2023 di Indiana University juga menarik perhatian. Mahasiswa dalam kursus ini diajak untuk mengeksplorasi kelemahan AI dan menggunakannya untuk memperkuat keahlian seni mereka. 

Hasilnya, beberapa karya yang dihasilkan justru lebih berfungsi sebagai satir terhadap kemampuan AI, dengan menonjolkan kesalahan dan kegagalan yang dianggap “lucu” oleh para mahasiswa.

Di balik inovasi ini, muncul pertanyaan serius tentang etika, terutama terkait hak cipta yang semakin kabur dengan kehadiran AI dalam seni, sebuah isu yang juga diakui oleh para pengajar di Indiana University. Molly Crabapple, seorang ilustrator dari New York, dengan tegas mengkritik bahwa program AI semacam ini lebih menguntungkan institusi akademik daripada seniman itu sendiri. Menurutnya, siapa pun bisa menggunakan AI tanpa harus masuk ke sekolah seni dan berutang besar.

Crabapple juga berpendapat bahwa seniman seharusnya menentang tren AI ini dengan menstigmatisasi penggunaannya, bukan mencoba bersaing dengan alat generatif. 

"Pendapat ini menambah sudut pandang baru dalam debat mengenai peran AI dalam seni dan pendidikan seni," ujarnya.

Di sisi lain, para pengajar di Indiana University menekankan pentingnya transparansi, mendesak mahasiswa untuk selalu mengakui penggunaan AI dalam karya mereka agar tidak disalahartikan sebagai karya individu semata. 

Baca Juga: Saingi Samsung, Apple Bakal Jualan Fitur AI di iPhone 16 Series