Find Us On Social Media :

Teknologi HID Tingkatkan Keamanan, Otomatisasi di Perbatasan Indonesia

By Liana Threestayanti, Kamis, 29 Agustus 2024 | 19:01 WIB

Beralih ke teknologi face recognition, Otoritas Pelabuhan dan Imigrasi Indonesia dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi.

Beralih ke teknologi face recognition, Otoritas Pelabuhan dan Imigrasi Indonesia dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi.

Selama bertahun-tahun, pemeriksaan identitas di pos-pos perbatasan internasional di Indonesia masih mengandalkan proses manual yang lamban dan rentan terhadap kesalahan. Di Pelabuhan Laut Internasional Batam Center, yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di segitiga bisnis Indonesia, Singapura, dan Malaysia, antrean panjang menjadi pemandangan sehari-hari. Setiap tahun, sekitar 500.000 orang melintasi pelabuhan ini, mengakibatkan waktu tunggu yang lama dan pengalaman pengguna yang kurang memuaskan.

Untuk mengatasi tantangan ini, otoritas Imigrasi Indonesia beralih ke solusi dengan teknologi face recognition. Teknologi yang dipilih adalah HID U.ARE.U™ Camera Identification System, yang terintegrasi dengan gerbang perlintasan otomatis atau Autogate. 

Teknologi ini menggabungkan metode gerbang pemeriksaan self-service, membaca data dokumen dan tangkapan gambar kamera face recognition pada saat bersamaan secara cepat. 

Solusi verifikasi identitas ini mulai bekerja ketika seorang pengunjung memasuki gerbang Autogate dan menempatkan paspor pada perangkat pembaca dokumen HID ATOMTM untuk memindai data. Setelah terkonfirmasi, pintu gerbang Autogate pertama terbuka, dan pengunjung akan melangkah maju ke depan kamera HID U.ARE.U untuk memindai wajah mereka.

Begitu data paspor dan foto wajah pengunjung terverifikasi cocok, yang berarti seluruh data pengunjung otomatis tersimpan, maka pintu gerbang Autogate kedua terbuka, maka pengunjung pun dapat langsung meneruskan perjalanan. Keseluruhan proses ini disebut HID berlangsung dalam hitungan detik.

Kamera HID U.ARE.U merupakan perangkat edge-computing yang bertugas memindai, mencocokkan, mengidentifikasi, dan memverifikasi wajah.

Dengan memanfaatkan teknologi multispektral imaging dan kecerdasan buatan (AI), kamera HID U.ARE.U mampu melakukan pemindaian wajah dengan akurasi tinggi, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang minim. Data dari paspor dan wajah pengunjung dapat diverifikasi dalam hitungan detik, sehingga meminimalkan waktu tunggu dan mengoptimalkan keamanan.

Penggunaan teknologi face recognition ini disebut pihak Imigrasi Indonesia membawa dampak signifikan terhadap pengalaman pengguna dan efisiensi operasional di Pelabuhan Batam. 

Proses verifikasi yang biasanya memerlukan waktu lama kini dapat diselesaikan dalam beberapa detik. Hal ini meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mempercepat proses lintas perbatasan, sekaligus mengurangi beban kerja manual petugas imigrasi.

Silmy Karim, Direktur Jenderal Imigrasi Indonesia, menegaskan bahwa sistem Autogate berbasis face recognition ini sangat dihargai oleh para pengunjung. "Waktu tunggu antrian kini berkurang drastis, dan pengunjung menikmati proses layanan self-service yang cepat dan nyaman," ujarnya.

Selain mempermudah dan mempercepat pemeriksaan, teknologi ini juga menghubungkan sistem perbatasan dengan basis data global seperti Interpol, yang membantu dalam mencegah masuknya individu yang terlibat dalam tindak pidana atau kegiatan ilegal.

Keberhasilan implementasi teknologi face recognition di pelabuhan Batam ini diharapkan akan meluas ke seluruh pelabuhan dan bandara internasional di Indonesia. Menurut Silmy,  dengan modernisasi infrastruktur kontrol perbatasan, negara ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan efisien bagi semua pengunjung.

Baca juga: Kominfo Dorong Transformasi Digital Lewat Platform INA Digital