Perusahaan solusi keamanan McAfee baru saja meluncurkan alat terbaru Deepfake Detector yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi video rekayasa Deepfake yang buat oleh artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI). Alat Deepfake Detector mampu menjadi solusi dalam melawan disinformasi digital dengan memanfaatkan Neural Processing Unit (NPU) yang terdapat pada beberapa PC.
Dalam pengembangan Deepfake Detector ini, McAfee bekerja sama dengan Lenovo, dan saat ini, alat tersebut hanya tersedia bagi pelanggan Lenovo yang membeli PC tertentu. Pelanggan yang memenuhi syarat akan mendapatkan uji coba gratis dari alat ini, dan setelah itu, mereka dapat terus menggunakan alat ini dengan biaya $9.99 per tahun.
Analisis yang dilakukan oleh alat ini sepenuhnya dilakukan secara lokal di NPU, sehingga tidak ada data pengguna yang dikirimkan ke cloud, serta memastikan bahwa audio yang dianalisis tidak direkam.
Deepfake Detector itu bekerja dengan cara yang unik. Alih-alih menganalisis gambar atau video secara langsung, alat ini menggunakan audio dalam video untuk mendeteksi apakah video tersebut dihasilkan oleh AI. Semua proses analisis dilakukan secara lokal di NPU, sehingga tidak ada data yang perlu dikirim ke server eksternal.
Pengguna juga dapat mengaktifkan atau menonaktifkan deteksi audio sesuai kebutuhan mereka, memastikan kinerja alat yang efisien tanpa mengganggu aktivitas lainnya. Melalui kerja sama itu, McAfee dan Lenovo berupaya memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap ancaman deepfake, sehingga pengguna PC dapat menjelajahi dunia digital dengan lebih aman tanpa khawatir terhadap informasi yang salah atau konten deepfake.
Selain itu, McAfee juga memperkenalkan Smart AI Hub, sebuah platform yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya deepfake, serta mengajak pengguna untuk berpartisipasi dalam melatih AI dengan mengunggah URL terkait deepfake.
Baca Juga: Tablet Infinix XPAD Berbasis AI Resmi Meluncur di Indonesia, Harganya?