Penerapan etika dan integritas dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) memiliki arti penting agar dapat dikembangkan sebagai inoavasi dan menjadi solusi. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendorong akademisi untuk dan praktisi teknologi untuk memastikan bahwa penggunaan AI tidak hanya mendorong kemajuan, tetapi juga dilakukan dengan tanggung jawab moral yang tinggi.
“AI telah menjadi katalis utama dalam inovasi, terutama dalam penelitian dan pengembangan akademik. Namun, kita harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip etika agar AI dapat digunakan dengan cara yang benar dan bertanggung jawab,” tandasnya dalam UI Zona Integritas Award 2024: Peranan Artificial Intelligence dalam Transformasi Universitas di Balai Sidang Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Wamen Nezar Patria menyatakan perkembangan generative AI telah mengubah banyak aspek dalam dunia digital dan pendidikan. Di sisi lain, potensi ekonomi AI sangat besar, bahkan akan menyumbang hingga USD15 Triliun pada ekonomi global di Tahun 2030. Untuk Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, AI diproyeksikan akan menambah keuntungan sebesar USD366 Miliar.
Namun, di balik optimisme tersebut, Wamenkominfo Nezar mengingatkan ancaman yang bisa timbul jika AI digunakan tanpa memperhatikan etika. Salah satu kekhawatirannya berkaitan dengan potensi plagiarisme dan pelanggaran hak kekayaan intelektual dalam lingkungan akademik.
“AI bisa menjadi alat yang luar biasa jika digunakan dengan benar, tetapi kita harus selalu waspada terhadap risiko dan bias yang mungkin timbul,” tegasnya.
Guna mengatasi tantangan bias, Kementerian Kominfo telah mengeluarkan Surat Edaran Menkominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Panduan itu memuat sembilan prinsip bagi pengembang dan pengguna AI di Indonesia. Wamen Nezar Patria menekankan regulasi ini diperlukan agar inovasi yang dihasilkan dari AI tetap sesuai dengan norma etika yang berlaku.
“Dengan regulasi yang tepat, kita bisa memaksimalkan manfaat AI sambil meminimalkan risikonya,” tandasnya.
Wamenkominfo Nezar Patria juga menyerukan arti penting regulasi yang lebih kuat untuk mengantisipasi dampak AI di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan kesehatan. Bahkan, mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun masa depan yang seimbang antara inovasi teknologi dan nilai-nilai etika.
“Mari kita bersama-sama mencoba menyusun masa depan di mana inovasi teknologi bisa selaras dan menjadi solusi Demi kemajuan bersama yang berkelanjutan dan adil,” ungkapnya.
Dalam acara ini Wamenkominfo Nezar Patria memberikan penghargaan kepada Fakultas Teknik yang menjadi juara I UI Zona Integritas Award 2024.
Baca Juga: Huawei Bangun Fondasi Kecerdasan Industri dengan Teknologi F5.5G