Find Us On Social Media :

Punya AI, iPhone 16 Series Diprediksi Lebih Laris Dibanding iPhone 15

By Adam Rizal, Sabtu, 31 Agustus 2024 | 20:30 WIB

iPhone 16 series

Counterpoint Research mengungkapkan Apple diperkirakan akan mencatat pendapatan global lebih dari USD400 miliar atau sekitar Rp 6.171 triliun untuk pertama kalinya pada 2024. Hal itu dikarenakan adanya peningkatan di segmen perangkat keras dan layanan.

Setelah mengalami penurunan pada 2023, pendapatan perangkat keras Apple diperkirakan akan naik 3% YoY tahun ini. Segmen seperti iPhone, iPad, Mac, Watch, dan AirPods kemungkinan besar akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ini, terutama dengan peluncuran produk baru yang diantisipasi.

AirPods diproyeksikan menjadi segmen dengan pertumbuhan tercepat pada 2024, dan pertumbuhan perangkat keras ini diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan. Sementara itu, pendapatan dari layanan diprediksi akan terus tumbuh, mencapai rekor baru lebih dari US$100 miliar pada 2025.

Tarun Pathak (Direktur Counterpoint Research) mengatakan segmen layanan, terutama dengan munculnya Apple Intelligence, terlihat sangat menjanjikan dengan potensi pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan perangkat keras. 

"Perangkat keras masih memegang peranan penting karena menyumbang sekitar 75% dari total pendapatan global Apple," katanya.

"Setelah mengalami penurunan pada 2023, pada tahun ini akan terjadi pertumbuhan dalam beberapa kategori perangkat keras utama yang didorong oleh beberapa peluncuran. Lalu ada juga janji Apple Intelligence yang diterapkan di seluruh segmen perangkat keras, yang sekali lagi telah menciptakan kegembiraan dan dapat mendorong peningkatan," ujar Pathak dikutip dari MacDaily.

Varun Mishra (Analis Senior Counterpoint Research) mengatakan pendapatan layanan Apple kemungkinan akan melampaui perangkat keras, kecuali iPhone, pada 2025. Apple juga berencana untuk memonetisasi Apple Intelligence, meskipun implementasinya akan bertahap.

"Apple Intelligence dapat meningkatkan pendapatan layanan setidaknya 10%-15% dalam beberapa tahun mendatang, tergantung pada bagaimana Apple memilih untuk memonetisasi." pungkasnya.

Penjualan iPhone Seret

Dalam beberapa kuartal terakhir, penjualan iPhone merosot. Faktor penyebabnya adalah model iPhone baru tidak memiliki fitur dan spesifikasi yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Di sisi lain, makin banyak HP Android yang menawarkan spesifikasi tinggi di harga yang lebih murah dari iPhone. Apalagi, persaingan dengan pemain China makin menekan kinerja penjualan iPhone.

Menurut data Canalys market share Apple di China merosot menjadi 14% pada Q2 2024, turun dari 15% pada Q1 2024 dan 16% pada Q2 2023. Apple juga keluar dari posisi 'top 5' di China pada Q2 2024. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, Apple masih menempati posisi ke-3.

Pada konferensi pengembang Juni lalu, Apple mengumumkan sederet fitur AI yang mereka beri nama Apple Intelligence. Fitur kecerdasan buatan rencananya akan diterapkan di asisten virtual Siri serta dalam bentuk integrasi ChatGPT.

Dalam pernyataan finansial terakhir mereka, Apple menyatakan penjualan iPhone pada Q3 2024 membaik dibandingkan periode sebelumnya. Apple yakin fitur AI bisa menarik konsumen untuk membeli iPhone baru di tengah kelesuan penjualan di China.

Baca Juga: Dorong Inovasi AI, Kominfo Tekankan Penerapan Etika dan Integritas