Find Us On Social Media :

Ingram Micro Perluas Portofolio dengan Google Cloud Security dan Lainnya

By Cakrawala Gintings, Sabtu, 7 September 2024 | 20:00 WIB

(ki-ka) Julius Tjhin (General Manager Client & Endpoint Solutions, Ingram Micro Indonesia), Yos Vincenzo (Cybersecurity Lead, Mandiant/Google Cloud Security, Google), Mulia Dewi Karnadi (President Director, Ingram Micro Indonesia), dan Hotland Jeffry (General Manager Sales, Ingram Micro Indonesia) berfoto bersama saat menyampaikan perihal mitra baru Ingram Micro Indonesia di Jakarta belum lama ini.

Ingram Micro Indonesia minggu lalu di Jakarta menyampaikan perihal mitra terbarunya di tanah air. Terdapat sejumlah mitra baru dengan berbagai produknya yang diungkapkan Ingram Micro yang tentunya memperluas portofolio yang ditawarkan. Portofolio yang bertambah luas ini membuat Ingram Micro makin mampu menjawab aneka kebutuhan TI organisasi-organisasi di tanah air via jajaran pengecernya.

Mitra-mitra terbaru Ingram Micro adalah Google Cloud Security, DDN (DataDirect Networks), H2O.ai, HP Anyware, NVIDIA, dan Pexip. Namun, yang menjadi sorotan utama adalah Google Cloud Security yang berfokus pada cyber security alias keamanan siber. Google Cloud Security mengeklaim menawarkan sejumlah kapabilitas deteksi dan respons yang canggih terhadap ancaman keamanan siber dan serangan siber, serta bisa membantu para organisasi beralih ke keamanan siber modern. Ingram Micro percaya Google Cloud Security membantu dirinya menjadi yang terdepan perihal solusi keamanan siber di Indonesia, di tengah-tengah lanskap keamanan siber yang berubah antara lain berkat AI.

Ingram Micro menambahkan perluasan kemitraan yang dilakukannya juga merupakan perwujudan komitmen yang kuat dalam menghadirkan solusi-solusi cerdas yang transformatif, seperti AI (artificial intelligence) dan keamanan siber. Solusi-solusi ini diyakini Ingram Micro akan memberikan kemampuan kepada bisnis-bisnis di tanah air untuk menghadapi dan mengatasi tantangan pada era digital secara efisien dan aman, tidak hanya untuk masa sekarang melainkan juga masa depan.

“Dari tahun 2018, [ancaman keamanan siber dan serangan siber tingkat lanjut] itu increase-nya, year by year itu, lebih daripada 150%,” ujar Mulia Dewi Karnadi (President Director, Ingram Micro Indonesia) sembari menambahkan kini banyak serangan siber yang memakai AI. “Karena kita distributor, kita punya banyak reference, kita punya banyak best practises [perihal keamanan siber] ... hari ini, kita sangat bangga, kita curated lagi, ada beberapa global brand yang sangat bagus dan akan memberikan impact yang sangat bagus juga untuk Indonesia,” lanjutnya dengan menyoroti Google Cloud Security sebagai mitra terbaru Ingram Micro di tanah air untuk keamanan siber.

“Di Google, kita pengen banget membantu Indonesia dengan bekerja sama dengan Ingram ini, kita pengen bisa bantu menjadi proaktif ya, lebih proaktif based on risk,” kata Yos Vincenzo (Cybersecurity Lead, Mandiant/Google Cloud Security, Google). “Kedua AI. Jadi kita mau bantu, kalau kita gak punya people atau people itu susah mempelajari tools-nya, kita bantu dengan AI. Yang ketiga, threat intel tadi jangan cuma disimpan jadi news, tetapi dipakai buat mencari penjahatnya,” sebutnya lagi sembari menekankan di Indonesia banyak bisnis yang masih menggunakan keamanan siber tradisional dan Google Cloud Security bisa membantu mereka beralih ke yang modern.

Perbedaan antara keamanan siber tradisional dengan keamanan siber modern menurut Google Cloud Security.

Google Cloud Security menjelaskan keamanan siber tradisional memiliki karakteristik yang reaktif, sangat bergantung pada tenaga ahli, data intelijen akan ancaman siber yang lebih sebagai berita saja, lebih pada troubleshooting dan kurang ke sumber masalah, memiliki keterbatasan untuk kapasitas/biaya, serta data yang terletak pada silo-silo berbeda. Sementara keamanan siber modern, karakteristiknya adalah proaktif dan reaktif berdasarkan risiko, menggunakan AI sebagai tambahan tenaga ahli, data intelijen akan ancaman siber digunakan pula untuk mencari penjahat/aktornya, lebih kontekstual dan mengelola hasil, memiliki scalability lebih baik untuk kapasitas/biaya, serta data yang terpusat/terkumpul.

Adapun mitra-mitra terbaru lain Ingram Micro di tanah air menawarkan hal-hal berbeda. Hal-hal yang ditawarkan para mitra baru tersebut, mengutip Ingram Micro, adalah seperti berikut ini.

DDN memperkuat solusi-solusi manajemen dan penyimpanan data. Menyikapi kebutuhan akan media simpan dengan performa tinggi pada sektor-sektor industri yang melibatkan banyak data.

H2O.ai mengoptimalkan pemanfaatan AI dalam menghadirkan kapabilitas data analytics dan ML (machine learning) mutakhir. Para perusahaan dapat memperoleh insight secara lebih optimal terkait dengan pengelolaan data mereka maupun dalam mendukung inovasi bisnis.

HP Anyware memperkuat rangkaian solusi untuk bekerja jarak jauh dengan menghadirkan endpoint yang aman dan fleksibel. Memudahkan bisnis-bisnis untuk beradaptasi pada lingkungan kerja yang terus berubah sesuai dinamika yang terjadi.

NVIDIA mengintegrasikan penggunaan teknologi AI dan ML mutakhir pada portofolio. Meningkatkan solusi-solusi yang ditawarkan untuk mendukung setiap inisiatif transformasi digital perusahaan dari beragam sektor industri.

Pexip menghadirkan solusi konferensi video dan kolaborasi untuk memenuhi kebutuhan peranti komunikasi masa kini yang aman dengan skalabilitas tinggi dan andal. Memenuhi kebutuhan kerja para bisnis pada era hibrida ini.