Find Us On Social Media :

Penipuan Digital Marak dan Canggih, VIDA Luncurkan Identity Stack

By Cakrawala Gintings, Senin, 9 September 2024 | 22:00 WIB

Niki Luhur (Founder dan Group CEO, VIDA; kiri) ditemani Adrian Anwar (Managing Director dan Group Chief Revenue Officer, VIDA; kedua dari kiri) serta Sati Rasuanto (Co-founder dan CEO, VIDA) menjawab pertanyaan jurnalis usai peluncuran VIDA Identity Stack di Jakarta beberapa waktu lalu. VIDA mengeklaim Identity Stack bisa mencegah penipuan identitas digital hingga 99,9%.

VIDA (PT Indonesia Digital Identity) meluncurkan Identity Stack di Jakarta beberapa hari lalu. VIDA Identity Stack dijelaskan sebagai sebuah set solusi komprehensif yang dirancang untuk menghadapi ancaman penipuan digital, terutama yang terjadi dalam proses transaksi digital di Indonesia. Berbagai penipuan digital kini memang marak terjadi di tanah air dan canggih pula. VIDA mengeklaim Identity Stack, dengan sejumlah solusi yang ditawarkannya, bisa membantu organisasi-organisasi di Nusantara mencegah penipuan identitas digital hingga 99,9%.

“Para penipu masa kini adalah canggih. Para penipu masa kini adalah terorganisasi. Mereka tak kenal lelah, mereka menggunakan AI, mereka menggunakan machine learning, aneka large language model, sama seperti kita. Mereka membuat berbagai deepfake, meluncurkan aneka serangan phishing yang rumit, dan mengeksploitasi kerentanan-kerentanan yang bahkan tidak kita ketahui ada. Laju perubahan teknologi ini sangat menakjubkan,” ujar Niki Luhur (Founder dan Group CEO, VIDA).

“Para penipu tidak akan berhenti, mereka tidak akan berhenti berevolusi, jadi begitu juga dengan kita. Itulah mengapa saya sangat senang Anda semua ada di sini, untuk menyambut Anda di sini hari ini di acara VIDA, kita akan berbicara tentang suatu rangkaian solusi baru dari VIDA [VIDA Identity Stack],” lanjut Niki Luhur dengan menekankan pemanfaatan pencegahan penipuan digital tingkat lanjut adalah investasi karena setiap penipuan digital yang berhasil akan mengikis kepercayaan terhadap organisasi dan sistem.

Menurut laporan terbaru VIDA yang bertajuk “Where's The Fraud: Protecting Indonesian Businesses from AI-Generated Digital Fraud”, berbagai serangan untuk melakukan penipuan digital dialami oleh banyak bisnis di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah penipuan identitas digital, pengambilalihan akun, dan pemalsuan dokumen. Laporan terbaru VIDA tersebut menyebutkan sebanyak 84% responden telah mengalami penipuan identitas digital, sejumlah 97% telah mengalami percobaan pengambilalihan akun, dan sebesar 96% sudah menemui dokumen palsu.

Salah satu jenis serangan untuk melakukan penipuan identitas digital yang digunakan oleh para penipu adalah deepfake. Mengutip Sumsub, VIDA menyatakan bahwa deepfake incident bertumbuh sebanyak 1.550% di tanah air pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, peningkatan tersebut adalah untuk keseluruhan deepfake incident, bukan spesifik untuk penipuan dalam proses transaksi digital, plus diyakini sedikit banyak dipengaruhi oleh Pemilihan Umum 2024. Meskipun begitu, seluruh responden pada laporan terbaru VIDA yang dimaksud, risau akan penipuan yang memanfaatkan deepfake dan konten lain yang dihasilkan AI.

VIDA meluncurkan Identity Stack di tanah air pada VIDA Executive Summit 2024 yang baru diselenggarakan. VIDA menyebutkan saat ini penipuan daring di Indonesia mencapai US$5 miliar per tahunnya. VIDA Identity Stack bisa membantu para bisnis di tanah air menghadapai hal tersebut.

VIDA Identity Stack tentunya bisa membantu bisnis-bisnis di Indonesia dalam menghadapi berbagai usaha penipuan digital tesebut, termasuk deepfake. Tak hanya itu, VIDA juga meluncurkan VIDA Sign OpenAPI melengkapi VIDA Sign-nya. VIDA Sign OpenAPI diklaim dibangun menggunakan VIDA Identity Stack dan bisa bekerja dengan beragam peranti lunak dus dengan berbagai sistem yang dipakai oleh para bisnis di tanah air.

Identity Verification, User Authentication, dan Fraud Detection

Merupakan set atau rangkaian solusi, VIDA Identity Stack mengandung Identity Verification, User Authentication, dan Fraud Detection. Identity Verification bertujuan untuk memastikan bahwa orang bersangkutan adalah benar orang, misalnya saat membuka akun; User Authentication bermaksud untuk memastikan orang yang benar yang melakukan transaksi pada akun; dan Fraud Detection bertujuan untuk memastikan aktivitas-aktivitas akun adalah aman.

Identity Verification memiliki Document Liveness yang mengonfirmasi keabsahan dokumen yang diterbitkan pemerintah — KTP atau dokumen lainnya asli atau tidak, Face Liveness yang mendeteksi keaslian orang yang melakukan verifikasi wajah — benar manusia sesungguhnya yang hadir di depan kamera atau bukan, serta Income Verification yang memberikan jangkauan penghasilan yang wajar sesuai karakteristik pengguna — bisa membantu mendeteksi bila misalnya pengguna mengeklaim besaran penghasilan yang berlebih.

User Authentication memiliki VIDA Phone Token yang menggunakan smartphone/perangkat sebagai token — hanya bisa masuk dan bertransaksi dengan memanfaatkan perangkat yang dimaksud/perangkat pengguna bersangkutan, serta VIDA Face Token yang menggunakan wajah sebagai token — mengganti SMS dengan wajah untuk autentikasi kedua misalnya saat akan bertransaksi.

Fraud Detection memiliki Fraud Scanner yang memeriksa transaksi KYC (know your client/customer) untuk mendeteksi pola-pola mencurigakan — memastikan hanya transaksi yang sahih yang diproses, Deepfake Detector yang mengidentifikasi dan mencegah konten deepfake — mengidentifikasi dan mencegah konten palsu seperti swafoto yang ditukar, serta Deepfake Shield yang memproteksi dari code injection yang tanpa izin/tidak sah — mencegah peretasan kamera perangkat.