Find Us On Social Media :

Cina Pusing Gara-gara Belanda Ikutan AS Batasi Peralatan Pembuat Chip

By Rafki Fachrizal, Selasa, 10 September 2024 | 11:45 WIB

Ilustrasi Chip.

Tiongkok lagi-lagi mengalami masalah terkait peralatan pembuat chip. Mengikuti Jepang, Belanda baru-baru ini mengumumkan untuk memperluas pembatasan ekspor peralatan pembuat chip ke negara Cina.

Sebelumnya, Belanda telah membatasi beberapa produk ASML untuk dibeli Cina. Hasilnya, Cina hanya dapat membeli produk-produk lawas ASML.

Namun, saat ini pengetatan ekspor makin diperluas, sehingga Cina makin sulit membeli produk ASML.

Adapun pembatasan terbaru akan menghambat akses Cina membeli alat litografi 1970i dan 1980i DUV (Deep Ultraviolet) dari ASML.

Cina pun mengatakan “tidak puas” dengan keputusan kontrol ekspor Belanda yang baru terhadap alat pembuat chip ASML.

Keputusan Belanda tersebut menyelaraskan peraturannya dengan pembatasan ekspor pada mesin-mesin pembuat chip yang diberlakukan secara sepihak oleh Amerika Serikat (AS) sejak tahun lalu.

Beijing sendiri telah berulang kali mengkritik strategi Washington dalam menekan sekutu seperti Belanda dan Jepang untuk bergabung dengan kontrol ekspor yang menargetkan akses Tiongkok ke chip dan peralatan pembuatan chip yang canggih.

“Dalam beberapa tahun terakhir, untuk mempertahankan hegemoni globalnya, Amerika Serikat terus... memaksa negara-negara tertentu untuk memperketat langkah-langkah kontrol ekspor untuk semikonduktor dan peralatan (terkait)... Cina dengan tegas menentang hal ini,” kata Kementerian Perdagangan Cina, dikutip dari Reuters.

Kementerian menambahkan bahwa pihak Belanda tidak boleh menyalahgunakan kontrol ekspor, menghindari langkah-langkah yang merusak kerja sama Tiongkok-Belanda dalam semikonduktor, dan menjaga “kepentingan bersama perusahaan Tiongkok dan Belanda.”

Lobi AS telah secara efektif menghentikan ASML, vendor peralatan pembuatan chip terbesar di dunia, untuk mengekspor sistem litografi tercanggihnya ke Tiongkok.

Menteri Perdagangan Belanda Reinette Klever mengatakan pada hari Jumat (06/09/2024), bahwa keputusan tersebut dibuat “demi keamanan kami”.

Baca Juga: Cina Ancam Balas Jepang Lantaran Batasi Alat Pembuat Chip