Zebra Technologies Corporation, penyedia solusi digital terdepan yang memungkinkan perusahaan menghubungkan data, aset dan manusia berkomitmen memberdayakan perusahaan manufaktur dengan berbagai insight yang strategis dan menyediakan teknologi untuk memajukan pabrik yang terhubung dengan mendorong visibilitas, mengoptimalkan kualitas, dan meningkatkan tenaga kerja mereka.
“Zebra membantu manufaktur bekerja dengan teknologi dalam cara-cara yang baru untuk mengotomatisasi dan mengembangkan alur kerja, untuk mencapai area produksi pabrik yang terhubung dengan baik di mana manusia dan teknologi berkolaborasi dalam skala besar," kata Eric Ananda (Country Lead Indonesia Zebra Technologies).
Fokus untuk Menutup Kesenjangan Visibilitas
Meskipun perusahaan manufaktur mengatakan transformasi digital adalah prioritas yang strategis, namun untuk mencapai pabrik yang serba terhubung sepenuhnya tetap sulit. Visibilitas adalah kunci untuk mengoptimalkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas di area operasional pabrik, namun kesenjangan visibilitas yang besar tetap ada.
Hanya 16% dari pemimpin manufaktur di dunia melaporkan bahwa mereka memiliki pengawasan real-time, work-in-progress (WIP) di seluruh proses manufaktur, sementara di Asia Pasifik lebih banyak lagi, yaitu 25%.
Meskipun hampir 6 dari 10 (57% di dunia, 63% di Asia Pasifik) pemimpin di bidang manufaktur berharap untuk meningkatkan visibilitas di seluruh produksi dan semua rantai pasokan tahun 2029, sekitar satu pertiga pemimpin (33% di dunia, 38% di Asia Pasifik) mengatakan bahwa membuat bagian IT dan OT setuju dengan tujuan investasi mereka adalah penghambat utama dalam transformasi digital.
Selain itu, 86% dari pemimpin manufaktur global dan 82% pemimpin manufaktur Asia Pasifik setuju bahwa mereka berupaya kuat untuk menyamai kecepatan inovasi teknologi dan mengintegrasikan berbagai perangkat, sensor dan teknologi secara aman di seluruh fasilitas dan rantai pasokan mereka.
Perusahaan bisa menggunakan solusi Zebra untuk memanfaatkan data mereka, mencapai tingkat keamanan dan pengelolaan yang lebih tinggi, dengan analitik baru yang akan meningkatkan performa bisnis mereka.
Meningkatkan Kapasitas Tenaga Kerja, Menaikkan Nilai dan Efisiensi
Studi Zebra mengungkapkan bahwa perusahaan manufaktur mengubah strategi pertumbuhan mereka dengan mengintegrasikan dan meningkatkan kapasitas tenaga kerja dengan AI dan teknologi lain untuk mentransformasi manufaktur dan mengembangkan tenaga kerja yang terampil dalam lima tahun mendatang.
Hampir tiga perempat (73%) pemimpin manufaktur global berencana untuk melatih tenaga kerja mereka kembali untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam pemanfaatan data dan teknologi, dengan 7 dari 10 berharap untuk memperkuat tenaga kerja dengan teknologi mobile. Sentimen ini juga dirasakan oleh masing-masing 76% dan 75% pemimpin manufaktur Asia Pasifik.
Tool teknologi yang diimplementasikan oleh pemimpin manufaktur antara lain adalah tablet (51% di dunia, 52% di Asia Pasifik) komputer mobile (55% di dunia, 53% di Asia Pasifik), dan software manajemen tenaga kerja (56% di dunia, 62% di Asia Pasifik). Selain itu, enam dari 10 pemimpin manufaktur (61% di dunia, 65% di Asia Pasifik) berencana untuk memanfaatkan komputer mobile wearable untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja mereka.
Beberapa contoh solusi yang bisa membantu pemimpin manufaktur di antaranya komputer mobile (TC53e, WT6400), tablet (ET6x), printer (ZT231, ZT421, ZD411), Reader (FXR90), Scanner (DS3600-XR, DS4678-XD, DS55, , RS2100) dan software ((Identity Guardian, Zebra DNA Cloud, Workforce Communication, Workstation Connect), dan Machine Vision (MV) serta Fixed Industrial Scanning (FIS).
Pemimpin manufaktur di level C-Suite, Information Technology (IT), dan Operational Technology (OT) memahami bagaimana inisiatif terkait tenaga kerja harus lebih dari sekadar meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja dengan teknologi. 6 dari 10 pemimpin di dunia dan Asia Pasifik menempatkan pengembangan berkelanjutan, pelatihan kembali/peningkatan keterampilan, dan pengembangan jenjang karier untuk menarik talenta di masa depan sebagai prioritas utama bagi perusahaan mereka.
Meningkatkan Otomatisasi untuk Mengoptimalkan Kualitas
Secara keseluruhan, peningkatan kualitas sudah dilakukan secara intensif karena perusahaan manufaktur di semua segmen harus melakukan lebih banyak hal dengan sumber daya yang lebih sedikit. Menurut survei ini, pemimpin manufaktur mengatakan bahwa masalah manajemen kualitas yang paling signifikan saat ini adalah visibilitas real time (33% di dunia, 40% di Asia Pasifik), mengikuti perkembangan standar dan regulasi yang baru (29% di dunia, 30% di Asia Pasifik), mengintegrasi data (27% di dunia, 31% di Asia Pasifik), dan menjaga keterlacakan atau traceability (27% di dunia dan di Asia Pasifik).
Rencana penerapan teknologi para pemimpin manufaktur akan menjawab tantangan-tantangan tersebut. Dalam lima tahun mendatang, banyak yang berencana untuk menerapkan robot (65% di dunia, 72% di Asia Pasifik), machine vision (66% di dunia dan di Asia Pasifik), radio frequency identification (RFID) (66% di dunia, 72% di Asia Pasifik), dan scanner fixed industri (57% di dunia, 62% di Asia Pasifik).
Sebagian besar pemimpin manufaktur setuju bahwa solusi otomatisasi ini didorong oleh berbagai faktor termasuk kebutuhan untuk memberikan tugas-tugas yang lebih bernilai bagi para tenaga kerja (70% di dunia, 75% di Asia Pasifik), mendapatkan service level agreements (69% di dunia, 70% di Asia Pasifik), dan menambah lebih banyak fleksibilitas ke area operasional pabrik (64% di dunia, 66% di Asia Pasifik).
Baca Juga: Inggris Izinkan Meta Latih AI Pakai Data Facebook dan Instagram