Find Us On Social Media :

Kominfo Dorong Startup Garap Sektor Pertanian dan Perikanan

By Adam Rizal, Sabtu, 28 September 2024 | 11:00 WIB

Ilustrasi Startup.

Tahun 2022, terdapat lebih dari 150 juta perusahaan rintisan di dunia. Dengan lebih dari 4.500 perusahaan rintisan, Asia Tenggara menjadi rumah bagi 52 unicorn di tahun 2023. Bahkan proyeksi tahun 2025, valuasi perusahaan rintisan di kawasan ini akan mencapai USD 1 Triliun.

Saat ini di Indonesia, ada tren pasar dan konsumen yang makin tumbuh dan menjadi peluang bagi startup di sektor pertanian dan perikanan.  Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mendorong pelaku startup untuk mempertimbangkan potensi besar sektor pertanian dan perikanan.

"Pemerintah mengakui bahwa dua sektor ini sangat penting bagi percepatan ekonomi negara. Karena itu, saya mengharapkan setiap peserta yang hadir pada KTT ini untuk memperhatikan sektor-sektor potensial ini," ujarnya dalam pembukaan NextHub Global Summit 2024.

Menteri Budi Arie menilai, sektor pertanian dan perikanan memiliki dengan nilai pasar yang sangat menjanjikan dan dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. 

“Dengan dukungan teknologi, sektor ini dapat menjadi lebih produktif dan efisien. Saya mendorong para startup untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat mengatasi tantangan di sektor ini, seperti rantai pasok yang panjang dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Data menunjukkan bahwa sektor pertanian dan perikanan di Indonesia tumbuh sebesar 3% pada tahun 2023 dengan nilai pasar mencapai USD159 Miliar. Selain itu, pendanaan untuk startup di sektor agritech dan aquatech juga terus meningkat.

“Beberapa startup sukses di luar negeri seperti Aquaconnect dari India, Yalelo dari Zambia, dan Arado dari Brasil telah membuktikan bahwa bisnis di sektor ini sangat menjanjikan,” tutur Menkominfo. 

Menurut Menteri Budi Arie Setiadi, Agri-Tech dan Aqua-Tech memiliki model bisnis yang luas untuk dijelajahi pelaku startup. Terutama untuk mengatasi masalah yang paling mendesak, seperti rantai pasokan, produktivitas, dan keberlanjutan.

“Platform mekanisasi dan pasar digital adalah model bisnis utama untuk Agritech. Sedangkan untuk Aquatech, dengan meningkatnya permintaan ekonomi biru, start-up dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai layanan, dari pasar digital hingga pengelolaan sampah," jelasnya.

NextHub Global Summit 2024 diharapkan dapat menjadi wadah bagi para startup Indonesia untuk belajar dari pengalaman startup sukses di luar negeri, serta menjalin kerjasama dengan para investor dan pemangku kepentingan lain.

Ketua Nexticorn Foundation Rudiantara mengatakan ASEAN merupakan pusat perputaran ekonomi yang menjanjikan di masa depan. Bahkan, Indonesia akan menjadi pemain ekonomi digital terbesar di tingkat Asia. 

“Dengan nilai sekitar USD750 Miliar menjadikan Indonesia benar-benar negara dengan perekonomian terbesar di Asean. Indonesia adalah mesin perekonomian ASEAN," ungkapnya. 

Rudiantara meyakini pertumbuhan startup di Indonesia akan makin membaik di masa yang akan datang. Menurutnya, di era pemerintahan baru di masa yang akan jumlah startup di Indonesia semakin bertambah. 

“Didukung oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk inkubator, akselerator, dan lembaga keuangan, Indonsia dikenal sebagai ekosistem start-up terbaik kedua di Asia Tenggara,” tuturnya.

Baca Juga: Duh! Penggunaan Fitur AI Bakal Habiskan Banyak Memori iPhone 16 Series