Google terus menambahkan fitur-fitur terbaru berbasis AI pada aplikasi Google Photos untuk meningkatkan kemampuan edit video. Fitur terbaru itu dapat memudahkan pengguna menghasilkan video berkualitas profesional dengan lebih cepat dan sederhana.
Kehadiran teknologi AI di Google Photos mencakup berbagai preset yang memungkinkan pengguna untuk memotong durasi video, menyesuaikan pencahayaan, mengubah kecepatan, dan menambahkan efek hanya dengan beberapa klik seperti dikutip Engadget.
Beberapa fitur berbasis AI termasuk pelacakan gerak, zoom otomatis, dan slow-motion. Google Photos juga memperkenalkan tab baru "presets" di bawah timeline video, yang memudahkan pengguna dalam mengakses dan menerapkan preset tersebut.
Selain itu, alat pemotong baru memungkinkan pemotongan video yang lebih akurat, sedangkan fitur "auto enhance" secara otomatis meningkatkan warna dan stabilitas video. Alat "speed" juga memudahkan pengguna dalam mengatur kecepatan video.
Pembaruan ini tidak hanya membuat proses editing lebih mudah diakses dan intuitif, tetapi juga meningkatkan kemampuan edit video secara keseluruhan. Fitur-fitur baru ini sudah mulai diluncurkan untuk pengguna Android dan iOS, memperkuat posisi Google Photos sebagai aplikasi terdepan untuk penyimpanan dan pengeditan foto serta video.
Dengan fitur AI ini, pengguna tidak perlu memiliki keterampilan khusus untuk menghasilkan video berkualitas tinggi. Hanya dengan beberapa klik, video yang diedit bisa terlihat lebih menarik dan profesional.
Sementara itu Google telah menghadirkan beberapa fitur artificial intelligence (AI) generatif atau kecerdasan buatan generatif di aplikasi Google Photos pada Agustus ini untuk pengguna HP berbasis iOS dan Android. Fitur-fitur AI generatif itu berfungsi untuk mengedit, memanipulasi, atau meningkatkan kualitas foto menjadi bagus dan enak dipandang. Sebelumnya fitur AI generatif itu hanya hadir di sejumlah HP Google Pixel dan Samsung Galaxy Series.
Di dalam blog resminya, ada sekitar empat fitur Generative AI Google Photos yang bisa digunakan gratis di Android dan iOS. Keempat fitur tersebut adalah Magic Eraser, Magic Editor, Photo Unblur, dan Portrait Light. Magic Eraser dan Magic Editor sederhananya memiliki fungsi yang sama, yaitu menghapus obyek tak penting yang ada di dalam foto. Sehingga, foto akan terlihat bersih dari berbagai obyek yang tak diinginkan.
Meski demikian, Magic Editor bisa menghapus obyek yang lebih banyak dan kompleks dibanding Magic Eraser, dan fitur tersebut juga bisa memanipulasi kondisi lingkungan hingga warna langit. Photo Unblur merupakan fitur yang bisa menghilangkan efek buram (bokeh) pada foto Portrait, sedangkan Portrait Light bisa meningkatkan efek dan intensitas cahaya pada foto Portrait.
Keempat fitur Generative AI di atas sudah bisa ditemui di aplikasi Google Photos di ponsel Android yang bukan berasal dari Google Pixel atau Samsung Galaxy. Fitur sunting foto menggunakan AI di Google Photos bisa ditemui di tombol "Edit" yang terletak di sebelah kiri bawah ketika pengguna melihat sebuah foto.
Untuk mengakses Magic Editor, pengguna cukup mengeklik ikon "gambar" berwarna ungu yang terletak di pojok kiri bawah, setelah mereka menekan tombol Edit tadi. Sementara itu, fitur Magic Eraser, Portrait Light, dan Photo Unblur tersedia dalam menu "Tools".
Setelah salah satu fitur dipilih, pengguna bisa langsung melakukan penyuntingan foto sesuai dengan fungsi fitur dan instruksi yang ada. Untuk Magic Eraser, misalnya, pengguna hanya perlu melingkari obyek yang ingin dihapus. Nah, untuk menjajal empat fitur Generative AI di Google Photos secara gratis seperti disebutkan di atas, pengguna cukup mengunduh aplikasi tersebut di toko aplikasi Play Store (Android) atau App Store (iOS). Pengguna ponsel Android biasanya sudah memiliki aplikasi Google Photos yang terpasang secara bawaan (default) di perangkat sebagaimana dirangkum ZDNet.
Namun, jika fitur macam Magic Eraser hingga Magic Editor tadi belum bisa ditemui di dalam aplikasi, maka pengguna Android bisa memperbarui aplikasi Google Photos ke versi terbaru melalui toko aplikasi Play Store.
Baca Juga: Saingi Google, Meta Berambisi Bangun Infrastruktur AI Canggih